HIDUPKATOLIK.COM – Pw. St. Vinsensius a Paul, Im (P). Ayb. 3:1-3, 11-17, 20-23; Mzm.88:2-3, 4-5, 6, 7-8; Luk.9:51-5
PESAN Injil hari ini sangat jelas: ‘cintailah musuhmu dan jangan balas dendam.’ Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem yang melewati daerah Samaria. Tetapi kaum Samaria tidak menerima, malahan menolak kehadiran Yesus bersama murid-Nya. Terhadap kejadian ini, para murid reaktif dan meminta agar dibolehkan membumihanguskan Samaria dengan menurunkan api.
Yesus menanggapinya. “…., Dia berpaling dan menegor mereka. Lalu berpaling pergi ke desa yang lain” (Luk. 9:56). Yesus mengajar para murid untuk tidak reaktif dan tidak menjadi pribadi yang emosional. Emosi dan kemarahan tidak boleh dibalas dengan kemarahan. Bersabar menerima perilaku orang yang tidak selamanya sejalan dengan pikiran dan perasaan kita.
Yesus tahu bahwa kedatangan-Nya bukan membinasakan tetapi mengampuni dan menyelamatkan. Sikap Yesus ini hendak menyadarkan setiap orang di tengah dunia yang rentan dengan konflik ini, agar mengedepankan kasih bukan emosi yang reaktif. Kekerasan tidak boleh dibalas dengan kekerasan. Untuk memadamkan api bukan dengan api tetapi dengan air. Cinta mengajarkan untuk selalu bisa menguasai diri walau diperlakukan seperti yang kurang kita inginkan. Penolakan merupakan pengalaman pahit tetapi jangan sampai melunturkan kebaikan hati.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)