HIDUPKATOLIK.COM – Pesta St. Matius, Rasul; Ef. 4:1-7; Mzm.19:2-3,4-5; Mat. 9:9-13
RASUL Paulus menasihati jemaat di Efesus agar membangun hidup bersama berpadanan dengan apa yang mempersatukan yaitu satu Roh, satu tubuh, satu Tuhan, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua. Kesatuan ini melahirkan buah-buah Roh yakni rendah hati, lemah lembut, sabar, kasih yang saling membantu, dan damai sejahtera. Itulah hidup menurut kehendak Allah.
Injil hari ini menampilkan orang Farisi yang menimbulkan kegelisahan dengan sikap membesar-besarkan perbedaan. Mereka mengecam Yesus dan menganggap-Nya najis ketika melihat Yesus dan para murid makan bersama pemungut cukai dan orang berdosa. Mereka mengucilkan dua kelompok orang ini dalam ibadah dan kurban persembahan karena merasa diri berbeda, merasa diri lebih hebat dan suci.
Yesus adalah guru dalam Sabda dan perbuatan. Semua tindakan-Nya mencerminkan belas kasih Allah dan wujud nyata yang disabdakan-Nya. Yesus tidak pernah meremehkan siapapun juga. Ia datang untuk semua orang, terlebih yang sakit dan menderita. Orang Farisi pandai mengajar tetapi tidak melakukannya. Dengan menghakimi orang berdosa yang dicintai oleh Allah, mereka telah menolak Allah.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta