HIDUPKATOLIK.COM – Pf St. Robertus Bellarminus, St. Hildegardis dr Bingen, 1Kor. 15:35-37,42-49; Mzm. 56:10,11-12,13-14; Luk. 8:4-15
PERIKOP Injil hari ini mengisahkan perumpamaan tentang Penabur dan benih. Yesus sendiri memberikan penjelasan tentang arti perumpamaan itu kepada murid-muridNya.
Pertama, penabur. Penabur di dalam perikop adalah Allah sendiri. Allah adalah pribadi yang adil dan berbelas kasih. Oleh sebab itu Allah tidak memilih kepada siapa benih firman itu ditaburkan. Bagi Allah, setiap manusia adalah ladang potensial, tempat di mana benih itu dapat bertumbuh. Allah memberikan kesempatan yang sama kepada setiap manusia untuk berproses bersama sang Firman.
Kedua, Benih. Benih di dalam perikop ini adalah firman Allah sendiri. Keistimewaan firman Allah adalah kemampuan atau kuasa untuk menciptakan pertumbuhan di dalam diriNya sendiri. Kisah penciptaan di dalam Perjanjian Lama menggarisbawahi kuasa tersebut. Allah menciptakan alam semesta dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dengan firmanNya sendiri.
Ketiga, lahan pertumbuhan. Lahan pertumbuhan di dalam perikop ini adalah kondisi manusia yang menerima firman Allah. Kendatipun Firman itu memiliki kuasa di dalam diriNya, kondisi pertumbuhan itu dapat dihambat oleh karena sikap manusia dan kondisi eksternal lainnya. Dalam hal ini, Tuhan menuntut tanggung jawab manusia untuk mengolah kondisi dirinya sedemikian rupa sehingga benih firman itu dapat bertumbuh dengan baik.
Romo Marianus Oktavianus Wega Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma