HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XXII, 1Kor.4:1-5; Mzm.37:3-4, 5-6, 27-28, 39-40; Luk.5:33-39
SIAPA yang dapat memenuhi harapan semua manusia sekaligus? Tidak ada! Allah pun tidak sanggup! Setiap orang menilai orang lain sesuai dengan kacamatanya dan sudut pandangnya sendiri-sendiri. Terhadap satu peristiwa yang sama, kepada satu pribadi yang sama, ada aneka penilaian dan sudut pandang yang tidak selalu dapat diperdamaikan. Demikian Paulus memahami pengalaman nyatanya berhadapan dengan umat Korintus yang mempunyai penilaian berbeda-beda terhadap dirinya, namun Paulus tidak patah hati, sebab ia tahu bahwa Allahlah hakim yang sesungguhnya.
Yesus pun mempunyai pengalaman yang mirip. Di saat diri-Nya dan para murid-Nya mensyukuri berkat Tuhan dalam hidup mereka melalui perjamuan kegembiraan, datanglah penghakiman dari kaum Farisi dan ahli Taurat yang menuduh mereka tidak berpuasa dan
berdoa. Bukannya Yesus dan para murid-Nya kurang berpuasa atau berdoa, namun mereka tidak harus melakukannya dalam waktu yang sama dengan orang-orang lain. Memang orang yang suka anggur lama tidak mampu menikmati anggur baru, karena terbiasa dengan citarasa yang lama.
Hanya Allahlah hakim yang paling adil, karena Ia Mahatahu. Kita, manusia
terbatas ini, hanya mampu mengenal satu atau dua sisi dari kenyataan yang kompleks makna dan kaya sisi. Mencoba terbuka dan merendah hati di hadapan Allah memberikan kita harapan untuk mendekati kebenaran yang lebih utuh dari suatu fenomena. Dengan demikian kita tidak jatuh kepada penilaian yang sempit dan sesat.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak
