HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XXII, 1Kor.3:1-9; Mzm.33:12-13, 14-15, 20-21; Luk.4:38-44
PAULUS tinggal di Korintus selama satu tahun enam bulan menyebarkan Injil Yesus Kristus, keselamatan dan kebenaran dari Allah. Lalu nabi pengajar lain menggantikannya. Celakanya, umat Korintus malah terpecah-pecah dalam berbagai faksi: faksi Paulus, faksi Apolos, faksi Petrus, faksi Yesus. Iman yang seharusnya mempersatukan malah mencerai-beraikan umat. Paulus mengecam mereka dan mengajar bahwa iman mereka harus bertumbuh pelan-pelan supaya menjadi kuat dan teguh.
Menanamkan dan menyebarkan iman yang benar tentang keselamatan dari Allah memang tidak mudah, melalui jatuh bangun, tidak bisa dibatasi oleh tempat dan waktu. Yesus pun tidak membatasi aktivitas penginjilan-Nya di kota asal-Nya, maupun di satu tempat saja. Walaupun Ia diterima baik di satu kota, Ia masih pergi mewartakan Injil Kerajaan Allah ke seluruh daerah ke mana Allah mengutus-Nya. Semua manusia harus diberikan kesempatan untuk menikmati tawaran keselamatan dari Allah, sebab untuk itulah Ia datang.
Tugas penginjilan berjalan sejajar dengan kerinduan manusia akan keselamatan jiwa. Itu menyangkut kedalaman iman yang harus semakin dimurnikan, juga menyangkut jumlah Bersedia Direndahkan jiwa yang harus diterangi oleh Injil Tuhan. Tugas ini tidak pernah berhenti di satu tempat atau di satu waktu saja, sebab untuk itulah kita dibaptis menjadi anak-anak Allah, “Jadikanlah semua bangsa menjadi murid-Ku dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.”
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak