HIDUPKATOLIK.COM – Salah satu Tim Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (Komsos KWI), Richardus Eko Indrajat, dalam materi tentang Technosocialism, Tantangan Komsos di Era Disrupsi, memaparkan betapa besar peran media sosial saat ini.
Dengan merujuk pada tema Rapat Pleno Nasional Komisi Komsos KWI di hari pertama, Selasa, 23/8/2022 di Denpasar, Berjalan Bersama di Era Disrupsi Komunikasi Sosial, ia melihat apakah hal ini sebagai tantangan atau inovasi.
“Teknologi hadir untuk membantu bukan sebaliknya menjadi ancaman. Semua pihak bisa menjadi agen komsos dan komsos bukan sebagai satu devisi atau unit kerja tapi lebih pada spirit,” kata Eko.
Ia berpesan agar pegiat media sosial perlu memahami media secara tepat dan perlunya kecerdasam digital. “Jika ini dimiliki maka tidak ada kisruh dalam membangun komunikasi. Bersukacitalah dengan media sosial,” tuturnya.
Medsos Sarana Pewartaan
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Komsos KWI, Mgr. Hilarion Datus Lega menjelaskan tentang Ensiklik Inter Merifica. “Siapakah kita? Kita adalah inter merifica,” katanya di hadapan para peserta.
Ia mengatakan bahwa Dokumen Resmi Konsili Vatikan II, Inter Merifica memuat hal-hal penting tentang media komunikasi sebagai sarana pewartaan. Media sosial dipakai untuk mewujudkan penghargaan martabat manusia.
“Inter Merifica mengedepankan pentingnya media untuk mengangkat nilai-nilai luhur manusia. Kita hanyalah robot jika tidak mengendalikan media secara tepat untuk tujuan hidup yang mulia,” kata Uskup Manokwari-Sorong ini.
Katanya lagi, Gereja harus mengapresiasi hadirnya Konsili Vatikan II dalam Inter Merifica karena ada nilai-nilai luhur yang diangkat, secara khusus melihat media sebagai sarana penting dalam pewartaan Injil.
“Kita berpastoral tidak saja semacam Kominfo, sekadar mewartakan. Tapi diikutsertakan dengan melihat keluhuran martabat manusia sebagai bagian integral dalam pewartaan. Yang paling mengagumkan adalah manusia karena kita punya roh yang menghidupkan dalam karya dan pelayanan Gereja,” imbuhnya.
Romo Ino Nahak (Kontributor) dari Denpasar, Bali