HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan XXI:, 2 Tes. 2:1-3a,13b-17; Mzm.96:10,11-12a,12b-13;Mat. 23:23-26
ORANG-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menjadi sasaran kecaman Yesus dalam Injil hari ini. Mereka memperhatikan aspek-aspek lahiriah agama namun mengabaikan hal-hal yang paling pokok. Misalnya mereka dengan tekun membayar persepuluhan dari hasil penjualan sayur-sayuran (selasih, adas, manis) yang jumlah tidak seberapa, tetapi mengabaikan hukum keadilan dan cinta kasih terhadap orang lain.
Sabda Yesus dalam injil hari ini ibarat petir menyambar perilaku kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka mengabaikan substansi dari agama Yahudi. Dengan demikian, mereka menjadi penghalang bagi orang-orang lain untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Alasannya adalah karena mereka mengajarkan apa yang mereka tidak praktikkan dalam hidup sehari-hari, namun mereka menuntut orang lain untuk menjalankannya.
Teguran Yesus tidak hanya dialamatkan kepada para pemimpin agama Yahudi, melainkan juga untuk semua orang Kristiani zaman ini. Ketika kita menjadi penghalang atau memberikan contoh yang tidak baik, maka kita juga turut menggagalkan orang lain untuk masuk dalam kerajaan surga. Inti agama bukanlah pada hal-hal yang lahiriah, tetapi mencintai Tuhan dan berbuat baik kepada sesama. Santo Paulus telah memberikan teladan bagi kita bagaimana melayani Tuhan dan manusia sesungguhnya.
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma