HIDUPKATOLIK.COM – Rutinitas seorang pelajar saat bersekolah dengan membawa tas ransel/tas sekolah yang berisi buku-buku. Namun kali ini OSIS SMP PL Domenico Savio Semarang atas ide Christine dan Valerie dalam rangka perayaan HUT ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI dan berbagai lomba mengagendakan No Back Pack Day, Selasa lalu, (16/8/22).
No Back Pack Day merupakan kampanye yang mengajak siswa untuk tidak membawa ransel ke sekolah. No Back Pack Day ini adalah gagasan dari Amerika Serikat yang mengajak siswa tidak membawa tas ransel dalam sehari. Gerakan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran bahwa terdapat kesenjangan dalam pendidikan. Upaya kesejajaran tanpa ada pembeda-bedaan dengan bawaan apa adanya selain tas ransel.
Menjadi menarik dan serasa unik dengan berbagai bawaan siswa mulai dari keranjang sampah, dus air kemasan, keranjang belanja, galon air sampai kereta bayi dan lain-lain. Apalagi saat itu juga semua siswa berpakaian bebas, maka perpaduan antara pakaian dan bawaan semakin serasi. Tanpa canggung dan percaya diri siswa-siswi berangkat sekolah guna merayakan dan berlomba dalam rangka HUT RI.
Seperti dikatakan oleh Kaleb, kelas 7H, “Kesannya seru dan menyenangkan dan ini juga hal baru,” Sedang Ruth Azalia bahwa keinginan sekolah melakukan kegiatan ini merupakan salah satu angan-angannya. Kesannya saat no backpack day sangat senang, karena ini adalah hal yang ditunggu-tunggu sejak dulu dan juga membuat kita menjadi lebih kreatif juga karena memikirkan pengganti tas apa yang unik. ” Apalagi saat melihat teman-teman yang lain juga menggunakan hal yang aneh-aneh seperti kandang anjing, rice cooker, wajan, dan lain-lain,” ucap siswi kelas VIII ini.
Sedangkan kata pengurus OSIS darikelas 9K, bahwa kesannya no backpack day bagus karena bisa menambah kreativitas siswa dalam hal yang sederhana, yaitu pengganti tas ke sekolah. Siswa jadi dapat memanfaatkan bahan bekas tidak terpakai sehingga dapat mengurangi populasi sampah. “ No Backpack Day juga membuat siswa lebih inovatif dalam menciptakan kreasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari,” kata Brigitta Marsya.
Leonardo Purnawan selaku wakil Kepala Sekolah (Waka) Kesiswaan mengungkapkan bahwa adanya kegiatan ini agar ada nuansa baru, keluar dari rutinitas pembelajaran sehari-hari. Meningkatkan kesadaran bahwa masih banyak anak di seluruh dunia yang harus bermil-mil jauhnya mereka berjalan tanpa membawa ransel karena tidak mampu membeli. “Kegiatan ini juga bentuk ekspresi diri siswa melalui kreatifitasbarang pengganti tas dalam bentuk lain,” pungkas guru IPA ini.
No Backpack day sebuah gerakan yang menunjukkan ke dunia bahwa masih banyak anak yang berangkat ke sekolah tanpa membawa ransel karena latar belakang perekonomiannya. Maka kita semua wajib berbagi.
F.X. Triyas Hadi Prihantoro (Semarang)