HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa; Yeh. 37:1-14; Mzm. 107:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 22:34-40.
PADA zaman Yesus, ada sekitar 613 perintah dalam Hukum Yahudi. Secara teori semua perintah harus dipatuhi dengan ketekunan yang sama, tetapi dalam praktiknya beberapa perintah dianggap lebih penting dari yang lain. Pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang Farisi kepada Yesus tentang hukum mana yang lebih utama dimaksudkan untuk menguji Yesus. Hal itu ditanyakan dengan harapan bahwa Yesus akan membuat pernyataan yang salah.
Perintah pertama adalah kutipan dari Kitab Ulangan. Tuhan harus dicintai dengan seluruh keberadaan, hati, pikiran, dan jiwa seseorang. Tidak ada makhluk, betapapun mulianya, untuk dicintai dengan cara ini. (Ul. 6: 4-5). Perintah terbesar kedua, untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri adalah kutipan dari kitab Imamat. Ya, Tuhan harus didahulukan, tetapi tidak ada cinta sejati Tuhan tanpa cinta sesama. (Im. 19:18). Kita tidak dapat menghormati Tuhan jika kita tidak menghormati sesama kita.
Yesus menyatukan kedua perintah ini, dengan cara yang tidak pernah dilakukan orang lain sebelumnya. Dia menunjukkan kepada kita dengan sangat jelas bahwa jalan menuju Tuhan selalu melalui orang lain. Di bagian lain dalam Injil Matius, Yesus mengidentifikasi diri-Nya dengan sesama kita, terutama sesama yang miskin dan lemah. Jalan menuju Allah selalu melalui Yesus.
Romo Yohanes Leonardus Suharno, SX Formator Postulan Serikat Xaverian (SX) – MA Biblical Studies Catholic Theological Union, Chicago