HIDUPKATOLIK.COM – Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC bersama sebelas imam lainnya memimpin Misa pemberkatan gedung Seminari Pastor Bonus dan KPA St. Fransiskus Xaverius yang baru sekaligus dirayakan HUT Seminari Pastor Bonus yang ke-16 juga pembukaan tahun ajaran yang baru dari seminari Pastor Bonus dan KPA, Senin 15 Agustus 2022.
Uskup Mandagi, mengucapkan proficiat kepada umat di Keuskupan Agung Merauke (KAMe), pada akhirnya KAMe memiliki sebuah seminari yang bisa dibanggakan, sebuah tempat yang istimewa yang megah. Memang dalam renovasi memakan biaya yang besar tetapi tidak apa-apa semuanya demi KAMe.
Seperti diketahui bahwa sejak berada di Merauke, Uskup Mandagi menekankan pentingnya pendidikan. Maka pemanfaatan gedung baru ‘’rumah bina’’ yang sudah ada dengan lokasi yang lebih luas, kembali dipoles sehingga para seminaris tidak berdesak-desakan di tempat yang sempit.
Uskup Mandagi dalam khotbahnya mengatakan, dua hal yang sangat penting dalam pembinaan di seminari yang harus diperhatikan oleh pembina sehingga pada akhirnya seminari akan mnghasilkan gembala-gembala yang baik seperti Kristus.
Pertama, Allah harus diutamakan di atas segalanya. Kedua, belas kasih kepada sesama. Anak seminari harus dididik demikian. Para anak seminari dididik supaya ada keprihatinan bukan acuh tak acuh saja.
Mengutip Paus Fransiskus, Uskup Mandagi mengatakan, tanda teristimewa dari kekatolikan dan kekristenan adalah belas kasih, bukan gedung mewah, gereja mewah bukan struktur hierarki yang bagus tetapi belas kasih kepada yang miskin dan menderita.
“Dan yang harus diprhatikan di seminari hidup doa, meditasi, sakramen, devosi karena dalam doa kita disadarkan lagi Allah diatas segala-galanya,” kata Uskup Mandagi.
Uskup Mandagi menyampaikan, masih ada pembangunan kapel yang bagus dan lebih layak sehingga bisa menampung lebih banyak orang. “Butuh dana lagi tetapi tidak mengapa, pasti akan banyak yang membantu. Kalau sudah ada yang membantu, para seminaris harus hidup lebih baik dan para pembina juga lebih baik dan kerja keras,” ujarnya.
Seminari sudah berdiri sendiri tidak filial dengan SMA Yos Sudarso. Uskup Mandagi menghimbau kepada pemerintah dan para donatur yang hadir agar kalau bisa mengadakan drumband seminari agar para seminaris meningkatkan seni dan kreatifitas.
Agustinus Joko Guritno mewakili pemerintah daerah mengatakan bahwa melihat perkembangan bangunan seminari yang semakin bagus, maka pemerintah akan mensuport dan memberikan dukungan terhadap pendidikan di seminari.
“Pasti pemerintah akan memperhatikan juga para pimpinan OPD yang Katolik ikut membantu, menyumbangkan pikiran bagaimana seminari bisa berkembang dimasa yang akan datang,” ungkapnya.
Pastor Fransiskus Dionisius Luan selaku Rektor Seminari Menengah Pastor Bonus menyampaikan terima kasih kepada Uskup yang telah berjuang sehingga lembaga pendidikan lebih layak. Di tangan Uskup wajah seminari mulai lebih nampak.
Pastor Fransiskus juga masih mengharapkan semua umat Allah untuk senantiasa terlibat dalam pendidikan calon imam karena tidak dapat berjalan sendiri, juga membantu Uskup dan para formator serta para seminaris agar lembaga pendidikan calon imam dapat menghasilkan gembala-gembala yang baik ditengah umat.
Sebagai Rektor, Pastor Fransiskus didampingi oleh Pastor Everardus Resubun, MSC mendampingi 51 seminaris, sedangkan Pastor Carolus Boromeus Savsavubun selaku Rektor KPA St. Fransiskus Xaverius mendampingi 20 seminaris.
Hadir dalam perayaan ini, tamu undangan, donatur, biarawan-biarawati dan diakhiri dengan ramah-tamah.
Laporan Helen Yovita Tael (Merauke)