HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa; Yeh. 28:1-10; MT Ul. 32:26-27ab, 27cd-28,30,35cd-36d; Mat. 19:23-30.
DALAM Bacaan Injil kemarin, pemuda kaya itu tidak dapat mengikuti Yesus karena keterikatannya pada harta miliknya, meskipun ia sangat ingin memperoleh hidup yang kekal. Yesus melanjutkan dengan mengatakan, “lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Pernyataan Yesus yang gamblang ini membuat para murid gempar sehingga mereka mengajukan pertanyaan dengan nada hampir putus asa, “Kalau begitu, siapa yang dapat diselamatkan?” Yesus memberikan pernyataan yang sangat penuh harapan, “bagi manusia ini tidak mungkin; tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Melalui sabda itu Yesus mau mengatakan bahwa keselamatan itu pertama-tama adalah kasih karunia Allah dan bukan pertama-tama usaha manusia. Dalam bahasa surat kepada jemaat di Efesus, “kuasa Tuhan yang bekerja di dalam kita mampu menyelesaikan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita doakan atau pikirkan” (Ef. 3:20). Ketika
kita merasa rendah diri dan merasa perjalanan hidup kita terlalu berat, kita perlu mengingatkan diri kita sendiri tentang kebenaran agung ini. Santo Paulus menyatakan dalam sepucuk surat dari penjara, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Fil. 4:13). Kita perlu terus menaruh kepercayaan kita pada sumber daya yang selalu diberikan Tuhan kepada kita dan yang sangat kita butuhkan.
Romo Yohanes Leonardus Suharno, SX Formator Postulan Serikat Xaverian (SX) – MA Biblical Studies Catholic Theological Union, Chicago