HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XVIII; Nah.1:15, 2:2; 3:1-3, 6-7; MT Ul.32:35cd 36ab, 39abcd, 41; Mat. 16:24-28
MURID-murid membutuhkan waktu dan proses dididik oleh Sang Guru. Tak jarang terjadi salah paham dan ketegangan di antara mereka sendiri maupun antara mereka dengan Yesus. Apa yang dilakukan Yesus sering kurang dimengerti oleh para murid karena mereka memiliki harapan keliru mengenai Yesus. Gambaran Yesus sebagai penyelamat dalam arti politis, melekat dalam benak mereka.
Seorang guru atau pemimpin politik biasanya memiliki sejumlah pembantu di dekatnya yang menikmati jabatan, kekuasaan, fasilitas, kemewahan dan kenyamanan. Tidak demikian halnya dengan Sang Guru Yesus yang miskin dan tidak memiliki apa-apa, bahkan batu untuk meletakkan kepala saja Ia tidak punya (Luk 9:58). Ia mewariskan sebuah missio kepada para murid-Nya, bukan jabatan dan kekuasaan.
Missio Dei harus dilaksanakan dengan sikap menyangkal diri dan memikul salib. Mengikuti Yesus berarti mengikuti jalan dan hidup-Nya yang ditetapkan Allah untuk menyelamatkan manusia. Manusia yang menderita akibat dosa, hanya bisa diobati oleh kepenuhan cinta Allah melalui pengorbanan dan wafat Yesus. Siapapun yang ingin ambil bagian dalam misi penyelamatan Allah, harus menempuh jalan yang sama dengan jalan Yesus.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta