HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XVIII; Yer.31:1-7; MT Yer.31:10,11-12ab,13; Mat.15:21-28
ORANG Kanaan dijauhkan dalam pergaulan masyarakat Yahudi karena dianggap bangsa kafir. Para muridpun merasa terganggu dengan kehadiran perempuan Kanaan yang mucul di tengah perjalanan mereka. Namun berita tentang pelbagai mukjizat oleh Yesus tentu telah tersebar kemana-mana tanpa bisa dibendung sehingga banyak orang menderita, tanpa peduli agama dan suku bangsa, ingin memperoleh pembebasan dari Yesus.
Dalam Injil kemarin, Petrus ditegur oleh Yesus sebagai orang kurang percaya, padahal Yesus sudah hadir di hadapannya untuk meredakan angin ribut. Injil hari ini menampilkan Yesus dengan tegas menolak si ibu dari Kanaan, yang memohon kesembuhan bagi anak perempuannya. Namun kerendahan hati dan kepercayaan penuh ibu ini sangat memukau dan membuat hati Yesus tergerak oleh belas kasih. Yesus memujinya sebagai orang yang memiliki iman besar.
Kasih Allah bersifat universal. Tatanan masyarakat dan norma sosial terkadang menyumbat aliran kasih itu. Yesus tidak ingin menyangkal adat-istiadat bangsa-Nya tetapi juga tidak membiarkan diri-Nya dibelenggu oleh aneka perbedaan dan peraturan. Cinta kasih adalah hukum utama dan melampaui segalanya. Ia datang untuk semua yang membutuhkan, terlebih mereka yang tersingkir dan dikucilkan oleh masyarakat.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta
