HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XVIII; Yer.30:1-2, 12-15, 18-22; Mzm.102:16-18, 19-21, 29, 22-23; Mat 14:22-36
SUATU saat perahu para murid diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal. Kehadiran Yesus tidak langsung dikenali, mereka berteriak-teriak ketakutan karena mengira sedang melihat hantu. Para murid diterpa kesulitan besar. Dalam situasi panik, kewalahan atau bahkan kehabisan tenaga untuk mengatasi persoalan, kehadiran Tuhan yang siap menolong malah disalahpahami.
Mewakili murid-murid lainnya, Petrus mendapat pengalaman berharga. Ia menguji kehadiran Yesus dengan minta diajak berjalan di atas air. Sejenak ia berhasil namun nyaris tenggelam saat mulai kuatir akan angin yang menerpa kulitnya. Iman Petrus belum cukup membuatnya mengandalkan Tuhan dengan segenap hati dan kekuatan. Pernahkah engkau mengalami kesulitan besar yang menjadikanmu kurang beriman? Bagaimana Tuhan menolongmu?
Gereja sebagai umat Allah yang berziarah sering digambarkan sebagai bahtera di tengah laut. Laut dapat memberi ketenangan namun sewaktuwaktu bisa menghantam apa saja yang ada di sekitarnya dengan gelombang dahsyat. Laut merupakan analogi dari dunia tempat Gereja berada. Gereja hadir di dunia namun tidak sendirian. Ada Yesus di jantung hati Gereja agar Gereja tidak hanyut dan tidak tenggelam di tengah-tengah dunia.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta