HIDUPKATOLIK.COM – MANAKALA kita memasuki lantai pertama Gedung Medik St. Carolus Borromeus, Rumah Sakit St. Carolus di Jalan Salemba Raya No.41, Jakarta Pusat, di tembok sisi kanan menuju lift, terpampang lukisan St. Carolus Borromeus dalam ukuran besar. Santo kelahiran Italia ini adalah pelindung Rumah Sakit yang kini menginjak usia ke-103 tahun. Rumah Sakit ini berdiri pada tahun 1910. Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB) merupakan kongregasi yang dipercaya oleh Gereja sejak awal untuk membidani lahirnya Rumah Sakit ini dan membesarkannya hingga saat ini.
Alkisah pada saat wabah pes melanda dan menelan korban jiwa di keuskupannya di Italia tahun 1576, Uskup Agung Carolus Borromeus dikenal sebagai gembala yang melayani para penderita pes. Tak hanya itu, ia rela mengorbankan harta kekayaannya untuk meringankan penderitaan orang sakit dan miskin. Nah, semangat berbela rasa dan peduli kepada sesama seperti St. Carolus itulah yang terus dihidupi di Rumah Sakit ini sejak didirikan.
Pada buku perayaan 100 tahun RS St. Carolus, Direktur Utama RS St. Carolus, dr.J.B. Endrotomo Sumargono, Sp.OT mengatakan, Rumah Sakit ini telah berkembang dari layanan sederhana dengan kapasitas perawata 40 tempat tidur menjadi Rumah Sakit dengan berbagai pusat layanan unggulan, yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana modern.
Endrotomo menjelaskan, Gedung Medik St. Carrolus Borromeus (GMCB) sebagai gedung pelayanan rawat jalan memiliki kapasitas 1000 orang per hari, kapasitas rawat gawat darurat 15 tempat tidur, 5 kamar bedah yang beroperasi 24 jam, 8 kamar bersalin, kapasitas pelayanan intensif (dewasa dan bayi) 12 tempat tidur, kapasitas rawat inap 275 tempat tidur, kapasitas homodialisa 40 tempat tidur.
Selain itu, papar Endrotomo, masih terdapat sarana penunjang lain seperti pelayanan rahabilitasi medik sekitar 100 pasien/hari, endoskopi, pemeriksaan radiologi modern seperti MSCT dan MRI, laboratorium 24 jam dan patologi anatomi, pelayanan terpadu HIV, pelayanan kunjungan rumah (homecare), pelayanan uji kesehatan (medical check-up & wellness), dan fasilitas pelayanan kateterisasi jantung dan pembuluh darah serta pelayanan terpadu lansia.
Bukan hanya di pelayanan kesehatan, menurut Endrotomo, RS St. Carolus dipercaya sebagai rumah sakit pendidikan untuk mendidik dokter dan perawat generasi penerus serta tempat orientasi para siswa menengah untuk memberikan gambaran kepada generasi muda karier di bidang kesehatan.
Endrotomo menegaskan, tanpa mengurangi semangat kepedulian dan cinta kasih, RS St. Carolus memfokuskan diri pada pengembangan pusat layanan unggulan bersifat spesialistik yang terpadu, yaitu Pelayanan Unggulan Kesehatan Ibu dan Anak; Ginjal-Hipertensi & Urologi, Bedah Tulang dan Traumatologi, Gastrohepatoenterologi-Bedah Digesif, Jantung & Pembuluh Darah.
“Di tengah zaman yang penuh tantangan dan semangat kompetitif ini, RS St. Carolus harus berjuang keras dan bertahan,” ujar Endrotomo.
FHS
HIDUP, Edisi No. 29, Tahun ke-76, Minggu, 17 Juli 2022