HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa. Yes.10:5-7, 13-16; Mzm.94:5-6, 7-8, 9-10, 14-15; Mat.11:25-27
RAJA Asyur dipakai Tuhan untuk mengalahkan banyak kerajaan yang murtad, termasuk kerajaan Utara/Israel. Ia menjadi alat penampi di tangan Tuhan. Ternyata Raja Asyur lupa diri. Ia menyombongkan dirinya, seolah-olah dari kekuatannya sendiri ia melakukan semua itu. Akibatnya, kerajaan Asyur akhirnya akan menjadi lemah, dan segala kekayaannya pun akan dirampas darinya.
Tuhan menghendaki kerendahan hati, bukan kesombongan. Ia mencintai mereka yang kecil, bukan orang besar yang memegahkan kepintaran dan kebijaksanaannya. Semua kepandaian dan kemampuan manusia hanyalah pemberian Allah, tidak selayaknya dibanggakan di hadapan Allah, Sang Pemberi, apalagi dipakai untuk “memintari” orang-orang kecil dan tak berdaya. Karena itu, Yesus bersyukur atas pilihan Allah Bapa-Nya
atas orang-orang sederhana dan kecil di atas orang-orang pintar dan bijak.
Kesombongan adalah dosa utama yang menyeret manusia jatuh dari Firdaus, sedangkan kerendahan hati dalam iman mengangkat yang lemah ke derajat mulia (Magnificat Maria). Allah menyukai kerendahan hati di atas kebijaksanaan manusiawi.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak
