HIDUPKATOLIK.COM – Pw S. Aloisius Gonzaga. 2Raj.19:9b-11, 14-21, 31-35a, 36; Mzm.48:2-3a, 3b-4, 10-11;Mat.7:6, 12-14
MENYAMPAIKAN nasihat dan saling menasihati itu penting karena dapat menjadi rambu-rambu untuk menjalani hidup ini. “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum
dan kitab para nabi” (Mat. 7:12). Sabda Yesus ini sungguh bergema, mudah dipahami memang tidak selalu gampang untuk diterapkan. Tidak mencari enak sendiri tetapi mau lebih dulu berbuat agar orang lain pun berbuat hal yang sama. Sementara itu ada ungkapan latin berbunyi: si vis amari, ama! Artinya: kalau engkau ingin dicintai, maka cintailah dulu orang itu!
Ketika seseorang mau berharap sesuatu yang baik, baiklah terlebih dahulu melakukan hal yang diharapkan itu. Jangan mengharapkan dulu sebelum kita melakukan apa yang kita harapkan itu. Inilah yang disebut hukum keseimbangan. Ini mestinya berlaku untuk semua orang. Jangan menuntut agar orang melakukan sesuatu padahal dia sendiri tidak bersedia
melakukannya. Hidup ini sebenarnya sedemikian sederhana, tidaklah rumit. Mau berbuat dan memberi maka akan mendapat dan menerima, dsb. Kita harus menegaskan sikap bahwa kebaikan harus menjadi norma pertama yang selalu diutamakan.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)