HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XI; Sir.48:1-14; Mzm.97:1- 2,3-4,5-6,7; Mat.6:7-15
DOA Bapa Kami diajarkan Yesus ketika murid-Nya bertanya bagaimana harus berdoa. Doa ini diperkirakan ditulis pertama kali dalam bahasa Aram (Ibrani kuno) yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani dan Latin. Yesus memberikan pedoman agar para murid mengerti apa yang perlu diutamakan dalam berdoa. Tak perlu bertele-tele karena Allah mengetahui apa yang diperlukan sebelum manusia meminta kepada-Nya.
Sebagian orang yang mengalami relasi buruk dengan ayahnya dalam keluarga, mengalami kesulitan berdoa Bapa Kami. Penekanan Allah sebagai figur maskulin, belum sepenuhnya mengungkapkan sifat Allah. Selain maha perkasa, kuat, dan adil, Allah juga Maharahim, Maha berbelaskasih, dan penyayang. Yesus sering disebut Yang Termanis, lemah lembut dan rendah hati. Karakteristik feminin juga melekat dalam sifat Allah.
Oleh karena itu, doa Bapa Kami juga memungkinkan kita untuk memasuki kepenuhan cinta Allah sebagai Bapa sekaligus Ibu, yang merawat dengan pemberian rezeki dan mengampuni dengan penuh kasih sayang. Allah senantiasa ingin mencurahkan kehangatan
cinta mesra-Nya, agar manusia ciptaan-Nya mampu hidup dengan semangat mencari dan melaksanakan kehendak-Nya.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta