HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan VI Paskah.Kis.17:15, 22-18:1; Mzm.148:1-2, 11-12b, 12c-14a, 14bcd;Yoh.16:12-15
MISI Paulus di Atena tampaknya merupakan misi yang gagal, padahal kota Atena adalah pusat kebudayaan, kota para intelektual dan filsuf, para pencari kebenaran. Justru ketika Paulus mengungkapkan kebenaran ilahi tentang Tuhan Yesus yang dibangkitkan Allah, ia ditertawai dan dilecehkan. Akal budi manusia memang sulit memahami misteri kasih Ilahi yang terlalu dalam.
Kenyataan ini sudah diprediksi Yesus. Manusia sangat terbatas. Karena itu, Ia akan mengutus Roh Kebenaran untuk mengajar para rasul seluruh kebenaran, sehingga mereka mampu meneruskannya kepada segala bangsa. Sebagaimana Yesus memberitakan kepada para rasul apa yang diterima-Nya dari Bapa, demikianlah Roh Kebenaran akan mengajar para rasul segalayang Ia terima dari Yesus.
Manusia post-modern sering sulit berendah hati, karena merasa sanggup membuka rahasia alam semesta dan tidak memerlukan Yang Ilahi untuk menjawab pertanyaan mereka. Bagi mereka, “Allah” hanya proyeksi dan halusinasi dari ketidakmampuan manusia mengerti
misteri dunia ini. Saat akal budi terbatas dijadikan “allah”, saat manusia merasa mengetahui segala hal, kerja Roh Kudus menjadi lebih berat. Dan sekarang kita harus semakin erat bekerja sama dengan Roh Kudus menerobos keangkuhan ilmu pengetahuan manusia ini.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak