web page hit counter
Selasa, 5 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Perayaan 185 Tahun Kongregasi CB dan 70 Tahun Yayasan Tarakanita: Saatnya Melakukan Evaluasi, Refleksi, dan Terus Berbenah diri

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – “TANGGAL 29 April 1837 Pesta Santo Petrus Martir. Meskipun orang telah membicarakan kami bahwa kami miskin, kota Mastrich telah menjadi kota tertutup sejak 6 Tahun berselang, dan tak dapat diharapkan adanya perubahan. Namun Tuhan memberi kami berdua keberanian dan kekuatan untuk mengawali karya ini. (EG 46),” ucap narator menghantar untuk memulai perayaan syukur Jumat, 29/4/2022.

Misa Syukur diselenggarakan secara hybrid dipimpin oleh Romo J. Sudarminta, SJ yang juga merupakan Pembina di lingkungan Yayasan Tarakanita dan live streaming melalui kanal youtube Sekolah Tarakanita dan Hidup TV. Hadir jajaran pengurus, karyawan, peserta didik, alumni, orang tua murid di lingkungan Yayasan Tarakanita dan segenap tamu undangan.

Perayaan syukur mengangkat tema Inovasi dan Kolaborasi Menuju Kebaruan Tarakanita. “Guna menaggapi perkembangan dunia yang begitu cepat Tarakanita berupaya membangun sikap dan pembiasaan untuk selalu berinovasi dan berkolaborasi guna menumbuhkembangkan hal-hal baru demi pelayanan yang lebih baik,” Ambrosius Sigit Kristiantoro selaku Kepala Divisi Pendidikan di lingkungan Yayasan Tarakanita sesaat sebelum Misa dimulai.

Baca Juga:  Donor Darah Alumni Kolese Jesuit Indonesia: Setetes Darah Menyelamatkan Kemanusiaan
Misa dipimpin Romo J. Sudarminta, SJ

Dalam khorbanya,  Romo Sudarminta menyampaikan lima hal.

Pertama, bersyukur atas penyelanggaraan Allah genap 185 tahun Kongregasi CB melayani dan 70 tahun Yayasan Tarakaita diperkenankan ikut ambil bagian dalam karya keselamatan Allah melalui dunia pendidikan.

Kedua, 70 tahun berkarya pasti sudah membuahkan insan-insan yang selalu terlibat dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat dengan semangat belarasa. Semoga kehadiran mereka sungguh bisa menjadi tanda dan sarana keselamatan Allah.

Ketiga, ada banyak tantangan yang dihadapi dalam pelayanan pendidikan dimasa pendemi. Namun demikian berkat iman akan Allah, tantangan justru menumbuhkan daya kreativitas yang menumbuhkan inovasi-inovasi dan kolaborasi untuk menemukan jalan keluar.

Keempat, 70 tahun berkarya menjadi kesempatan yang baik untuk berefleksi dan menyatukan hati dalam pelayanan penyelamatan melalui dunia pendidikan dan mempersembahkan segala pelayanan kita kepada Allah.

Baca Juga:  Renungan Harian 5 November 2024 “Keselamatan Allah”

Kelima, elayanan kita harus dihayati sebagai karya Allah, sehingga kehadiran Allah sungguh memampukan kita melihat tantangan sebagai peluang untuk melahirkan inovasi-inovasi baru dan kolaborasi guna menemukan demi pelayanan yang lebih baik.

Menurut Sr. Marie Yose, CB selaku Ketua Pengurus Yayasan Tarakanita, usia 70 tahun bagi sebuah lembaga adalah usia untuk memasuki era baru.  Suatu usia untuk melakukan evaluasi, refleksi dan terus berbenah diri.

“Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembaharuan pada setiap unsur yang mendukungnya. Maka sejalan dengan tuntutan dan perkembangan jaman Tarakanita selalu melakukan membaharuan menuju Tarakanita baru,” tandas Sr. Yose.

“Semoga semangat pengabdian Bunda Elisabet senantiasa menjadi inspirasi karya pendidikan yang mengedepankan kualitas layanan yang relevan, kontekstual, bertumbuh dan berkembang, dengan tetap konsisten pada upaya membangun dasar baik dalam batin semua orang,” imbuh demikian Sr. Yose.

Seusai Misa, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Sr. Yose dan diserahkan kepada Gandhi, siswa SMP Tarakanita 1 Jakarta dan Kiara, siswi SMA Tarakanita 1 Jakarta mewakili sekitar 19.000 peserta didik Tarakanita Nasional.

Baca Juga:  "SOS": Ini Kebutuhan Mendesak Korban Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki

Potongan tumpeng diserahkan kepada para siswa sebagai simbol pewarisan nilai-nilai kepada generasi muda sekaligus ucapan terima kasih dan tanda bakti/kasih kepada anak-anak Tuhan yang dipercayakan kepada Sekolah-Sekolah Tarakanita.

“Bersyukur boleh mewarisi nilai-nilai Tarakanita, semoga kedepannya Tarakanita semakin jaya dan melahirkan generasi muda yang tangguh, cerdas, berintegritas dan berbelarasa,” ucap Kiara sesaat setelah menerima potongan tumpeng.

“Marilah kita memancarkan sinar-sinar bintang Tarakanita, sehingga nama Tuhan dimuliakan dalam setiap pelayanan kita. Semoga melalui karya layanan Pendidikan Yayasan Tarakanita nama Tuhan dimuliakan dan sesama diabdi dengan tulus ikhlas, sehingga semakin banyak orang mengalami sukacita,” ucap Paula Ruliyati Puji Lestari, selaku Kapala Biro Umum di lingkungan Yayasan Tarakanita yang juga hadir pada perayaan syukur.

Sr. Marie Yose CB dan para pimpinan Yayasan Tarakanita

Laporan Frans Suyono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles