HIDUPKATOLIK.COM – Pekan II Paskah; Kis.5:17-26; Mzm.34:2-3, 4-5, 6-7, 8-9; Yoh.3:16-21
MENGAPA kuasa kebangkitan Kristus tidak membawa perubahan positif pada banyak orang kristiani? Salah satu jawabannya adalah, orang sering membiarkan diri dirusak oleh iri
hati. Pengalaman para imam besar dan pengikut-pengikut mereka dari Mazhab Saduki dalam bacaan hari ini adalah contoh yang jelas. Kebesaran atribut sosial dan keagamaan tidak mencerminkan kebesaran hati mereka.
Iri hati bagaikan racun yang mengerdilkan jiwa dan membutakan mata batin. Pecandu racun iri hati tidak mampu memahami apa yang terjadi pada para rasul yang menerima janji Yesus bahwa mereka akan disertai sampai akhir zaman. Malaikat membuka belenggu teralis penjara sebagai tanda Allah bertindak. Allah memakai mereka yang dikehendaki-Nya untuk memberitakan firman yang hidup, menurut cara dan kuasa-Nya.
Daya kebangkitan Tuhan menjadi efektif ketika kita berjuang membangun budaya kasih, guna mengalahkan permusuhan dan rasa benci yang bersarang di hati manusia. Inilah pesan abadi Injil. Rahmat Allah cukup atas setiap orang percaya. Kita diundang menjadi pribadi yang tekun dan gembira mengambil bagian dalam karya penyelamatan. Allah menghendaki kita saling mengasihi, bukan menghakimi satu sama lain.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta