HIDUPKATOLIK.COM – Kementerian Dalam Negeri mengumumkan di halaman Facebook resminya penangkapan seorang pria berusia 60 tahun yang menikam seorang imam agung sampai mati di Alexandria, Mesir.
Arsanios Wadeed, 56, seorang imam agung Gereja Perawan Maria dan Mar Bolous, di distrik Karmouz Alexandria dibunuh oleh pria itu pada 7 April malam.
Menurut media pemerintah Al Ahram, pembunuhan itu terjadi di dekat distrik Sidi Bishr saat Wadeed sedang dalam perjalanan.
Saat berjalan di sepanjang Corniche, seorang pria berusia 60 tahun meronta-ronta dan menikamnya dengan pisau. Wadeed langsung dibawa ke Rumah Sakit Militer Moustafa Kamel namun meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit.
Gereja Ortodoks Koptik mengumumkan belasungkawa kepada korban sambil menyoroti pekerjaan mulianya dalam Gereja, dengan menyatakan di halaman Facebook resminya,
“Gereja memberikan belasungkawa kepada imam yang mendedikasikan hidupnya kepada Tuhan dan hari ini dia memberikan hidupnya sebagai seorang yang benar, martir yang jujur.”
Sementara itu, Imam Besar Mesir Al-Azhar, otoritas terkemuka Islam Sunni, menyatakan belasungkawa kepada komunitas Kristen Koptik dan mengutuk pembunuhan itu.
Imam Besar Ahmed El-Tayyib mengatakan, pembunuhan itu bertentangan dengan ajaran Islam dan memperingatkan hal itu dapat digunakan untuk mempromosikan sektarianisme di negara yang telah menyaksikan ketegangan sektarian berkobar.
Kementerian Dalam Negeri belum mengonfirmasi motif pembunuhan itu tetapi mencatat dalam pernyataannya bahwa pria yang ditangkap karena pembunuhan itu memiliki masalah ‘kesehatan mental’.
Jumlah umat Kristen Koptik hampir 10 persen dari jumlah populasi Mesir yang lebih dari 100 juta orang.
Pastor Frans de Sales, SCJ, Sumber (https://egyptianstreets.com/2022/04/08/coptic-christian-priest-killed-in-egypts-alexandria/)