HIDUPKATOLIK.COM – Pekan V Prapasakah.Yeh.37:21-28; MT Yer.31:10, 11-12b, 13; Yoh.11:45-56
IMPIAN orang Israel yang dibuang ke Babilonia pada abad VI S.M. ialah kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Allah (bdk. Mz 137). Yehezkiel menguatkan harapan mereka, bahkan lebih daripada itu, ia melukiskan penyatuan Kerajaan Utara (yang sudah punah) dan Kerajaan Selatan (Yehuda). Akan muncul raja baru seperti Daud yang berkuasa menyatukan bangsa Israel sebagai bangsa yang besar dan merajai bumi. Itulah gambaran Kerajaan Allah dalam Perjanjian Lama.
Yesus hadir untuk mewujudkan Kerajaan Allah, namun visi-Nya tidak dimengerti orang sebangsa-Nya. Kerajaan Allah ialah tempat orang hidup dalam kedamaian, kebenaran, keadilan, persaudaraan universal, sebagai putra-putri dari satu Allah Bapa yang sama. Ini bertentangan dengan visi kerajaan Allah para elite bangsa Israel. Akhirnya Yesus justru dihukum mati oleh bangsa-Nya sendiri dalam sidang mahkamah agama yang dipimpin Kayafas. Paradoksnya, dengan kematian-Nya Ia menyatukan dan menyelamatkan bukan
hanya bangsa Israel, melainkan semua bangsa di muka bumi ini.
“Biarlah satu orang mati untuk keselamatan bangsa,” tukas Kayafas. Yesus memang mati pada hari Jumat Agung. Kematian dan kebangkitan-Nya menjadi pintu masuk bagi semua anak manusia untuk kembali menjadi anak-anak Allah. Kita hanya dapat membalas jasa kematian Yesus dengan menghidupi iman kristiani kita sebaik mungkin, agar visi dan misi Yesus tentang Kerajaan Allah menjadi nyata, tetap hidup dan berkembang terus di muka bumi ini.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak, Kalimantan Barat