HIDUPKATOLIK.COM – Pekan V Prapasakah. Kej.17:3-9; Mzm. 105:4-5, 6-7, 8-9; Yoh.8:51-59
ABRAM yang diubah namanya menjadi Abraham (“bapa bagi banyak bangsa”) mengarahkan pandangan kita ke masa depan. Sebab, Abraham menjadi bapak untuk semua umat beriman sejak janji diucapkan Allah sampai dengan dunia ini berakhir; ini terpenuhi sejak dari Ishak, Yakub (Israel) dan berlanjut terus. Cikalbakal keselamatan dari janji Allah ini tidak terbatas pada suku bangsa tertentu, melainkan terbuka kepada segala suku bangsa, universal. Dalam iman kepada Allah, setiap orang dari setiap suku bangsa
boleh menikmati janji Allah itu.
Sebaliknya, ucapan Yesus mengarahkan kita kepada masa lampau. Yesus sudah ada sejak sebelum penciptaan, “Sebelum Abraham jadi, Aku ada (ego eimi).” Istilah “ego eimi” adalah ungkapan Yunani untuk “tetragram” (empat huruf kudus yang tidak boleh diucapkan orang Yahudi), yakni YHWH (“Ia yang selalu ada”). Yesus mengidentikkan kodrat-Nya sama dengan kodrat Allah, yang ada sebelum dunia diciptakan. Karena itu, sangat beralasan Yesus menyebut sebelum Abraham lahir, Ia sudah ada.
Yesus sebagai Firman Allah mencipta bersama Allah Bapa. Ia menawarkan hidup, keselamatan dan terang bagi manusia yang hidup dalam kegelapan. Ia memakai Abraham sebagai sarana keselamatan bagi semua manusia, namun tidak semua manusia mau menerima-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, namun milik kepunyaan-Nya menolak Dia (Bdk. Yoh. 1:11). Sebagai anak Abraham dalam iman, siapkah kita menerima dan melangkah bersama Yesus menuju hidup yang benar?
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak, Kalimantan Barat