HIDUPKATOLIK.COM – “Karya Gereja bukan hanya untuk orang Katolik.” Demikian disampaikan oleh Pastor Paroki St. Faustina Kowalska, Romo Mikail Endro Susanto, saat meresmikan berdirinya Kursus Menjahit Faustina di Lahan Gereja Sta. Faustina, Jumat siang, (1/3/2022)
Gereja Tidak Harus “Pastor Sentris”.
Romo Endro menegaskan bahwa Gereja juga harus memikirkan peluang-peluang yang dapat dikembangkan untuk menghidupkan paroki yang baru berusia satu tahun ini. Lebih jauh dijelaskan bahwa Kursus Menjahit Faustina yang diselenggarakan oleh Seksi Mitra Perempuan paroki ini, bertujuan untuk memberdayakan sekaligus meningkatkan derajat kaum perempuan, agar dapat membantu ekonomi keluarga dan rumah tangganya. Pada gilirannya dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat di sekitar gereja.
Dengan demikian hadirnya kursus ini juga untuk melayani warga sekitar gereja, sebagai bentuk kepedulian gereja dalam berbagi kasih dengan sesama, agar ikut memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai positip untuk mengembangkan diri, bekerja, membantu ekonomi keluarga. Dengan cara itu kehadiran gereja paroki ini sungguh dirasakan juga manfaatnya bagi sesama kita,masyarakat sekitar gereja.
Untuk itu Romo Endro minta agar kursus ini dikelola dengan baik. ”Gereja tidak harus “pastor sentris”. Umat harus bergerak bersama membangun paroki ini.Kita harus bisa berdayakan ekonomi umat di tempat ini, keluarga dan sesama kita” tegas Romo Endro.
Harus Bisa Jahit Baju Sendiri, Kembangkan Talenta Yang Tuhan Kasih
Sementara Ketua Seksi Mitra Perempuan Paroki Santa Faustina Ibu Kristina Dewi Ataladjar dalam laporannya mengatakan bahwa kursus ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan, yang berguna bagi wanita agar bisa mandiri secara ekonomi. Kursus ini bukan hanya diikuti oleh umat gereja, tapi juga oleh masyarakat sesama di sekitar gereja.
Berbekalkan pengetahuan ini, diharapkan peserta kelak tidak hanya bisa menjahit baju sendiri, baju anak dan baju suami tapi juga ikut dalam upaya pemberdayaan ekonomi peserta kursus dan masyarakat melalui keterampilan menjahit.
Acara peresmian Kursus Menjahit Faustina ini diawali dengan ibadat sabda yang dipimpin oleh Pastor Vikaris Paroki, Romo Christoforus Lamen Sani. Dalam homilinya Romo Christo mengingat pentingnya memanfaatkan secara maksimal talenta yang diberikan Tuhan agar dapat membuahkan hasil yang bermanfaat bagi sesama.
Sementara Koordinator Kemasyarakatan FX. Djatmiko Winahyu mengharapkan agar kursus menjahit ini dapat langgeng jangan sampai berhenti di tengah jalan dan terus berkembang secara berkesinambungan.Karena program ini adalah program paroki, maka diharapkan kegiatan ini terus didukung penuh oleh Romo Paroki, Romo Vikaris, DPP dan DKP serta seluruh umat paroki. Untuk peningkatan ke depan, Koordinator Kemasyarakatan akan mengupayakan tutor tambahan dari luar sekaligus sebagai motivator.
Gali dan Kembangkan Potensi Wanita Paroki ini
Sementara itu Ibu Wiwin dari Komisi Mitra Perempuan Keuskupan Bogor menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Seksi Mitra Perempuan Paroki Sta. Faustina ini, merupakan perwujudan dari salah satu misi yang diemban Mitra Perempuan Keuskupan Bogor, yakni Pendidikan dan Pelatihan. Tujuannya menggali dan mengembangkan potensi dan pengalaman perempuan di paroki ini. Juga menumbuhkan nIlai-nilai kasih,bahwa apa yang dilakukan harus dilandasi dengan kasih.Juga terlihat bahwa Mitra perempuan di paroki ini telah mengembangkan jaringan kemitraan dengan pihak lain,semuanya sudah terangkum dalam program kursus menjahit Faustina ini.Semoga Kursus menjahit ini ke depan, menjadi lahan yang dicari banyak orang yang mau belajar dan mau melayani ,dan terus berkembang mewujudkan harapan gereja dan masyarakat.
Sebagai puncak acara Romo Paroki, Romo Endro Susanto, membuka dengan resmi Kursus Menjahit Faustina dengan menginjak pedal mesin jahit, diiringi pukulan gong, dilanjutkan dengan pengguntingan pita. Acara dihariri juga oleh Wakil Ketua DPP Jakob Nopis Timang dan Wakil Ketua DKP, Yohanes Suyatna, para Ketua Wanita Katolik Paroki serta sejumlah undangan dan peserta kursus. Acara ditutup dengan santap siang bersama.
Thomas B. Ataladjar
Umat paroki Sta.Faustina Kowalska, penulis buku “Paroki Santa Faustina Kowalska-Bojonggede, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembanan Iman Katolik di Tatar Bojonggede”.