web page hit counter
Sabtu, 23 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Tiga Tujuan Utama Konferensi Studi Nasional PMKRI di Manado

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Konferensi Studi Nasional (KSN) PMKRI Tahun 2022 diselenggarakan di Manado dan Lotta (Minahasa) pada Senin – Sabtu (21-27/3/2022).

Acara diawal Misa Syukur yang dipersembahkan Uskup Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC di dampingi Sekretaris Keuskupan Manado dan Moderator PMKRI Cabang Manado St. Thomas Aquinas Manado, Pastor John Montolalu dan Frater Diakon Firovani Adikila.

Pleno penyampaian hasil diskusi kelompok di Aula Wisma Lorenzo Lotta, Sabtu (26/3/2022). (Foto : HIDUP/Lexie Kalesaran)

Misa yang diselenggarakan di Gereja Hati Tersuci Maria Katedral Manado, Senin (21/3/2022) hanya diikuti peserta (DPC / DPCC se-Indonesia), Pengurus Pusat termasuk Komda PMKRI serta Panitia Pelaksana dan Panitia Pengarah.

Seremoni acara pembukaan dan beberapa materi seminar nasional diadakan di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga:  Renungan Harian 21 November 2024 “Yesus Menangis”

Khusus acara seremoni pembukaan turut dihadiri Staf Ahli Wali Kota Manado Daglan dan beberapa undangan internal seperti Vox Point, Pemuda Katolik dan beberapa alumni PMKRI.

Pembukaan diisi dengan studium generale, forum group discussion (FGD), perumusan rekomendasi dan rencana aksi serta acara penutupan dan malam kekeluargaan diselenggarakan di Kompleks Wisma Lorenzo Lotta (Minahasa), Selasa malam – Sabtu malam (22 – 27 /3/2022).

Ketua Panitia Pelaksana KSN PMKRI Tahun 2022, Aristoteles Sjafii menjelaskan, KSN yang mengangkat tema optimalisasi pilar-pilar sustainable development goals (SDGs) menuju Indonesia maju dan era Smart Society 5.0 ini memiliki tiga tujuan.

Pertama, menghasilkan kader dengan kualitas SDM yang mampu bersaing di era Smart Society 5.0.

Baca Juga:  Perlu Peningkatan Kapasitas, Unio Regio Makassar-Amboina-Manado Adakan Pelatihan Motivasi dan Kepemimpinan kepada Para Imam

Kedua, menumbuhkan kader yang mampu memberikan solusi kepada otoritas kebijakan melalui sistematika studi yang terintegrasi.

Ketiga, mewujudkan kader PMKRI sebagai komunitas intelektual epistemik dituntut dalam pembangunan berkelanjutan.

Peserta yang ikut dalam KSN kali ini berjumlah 112 orang yang merupakan utusan 42 DPC (Dewan Pengurus Cabang)/DPCC (Dewan Pengurus Calon Cabang), dengan perincian 88 orang laki-laki dan 24 orang perempuan.

Foto bersama usai seremoni acara pembukaan. (Foto.: HIDUP/Lexie Kalesaran)

Lexie Kalesaran (Manado)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles