HIDUPKATOLIK.COM – SEBUAH organisasi bantuan Katolik, Aid to the Church in Need (ACN) mengirimkan dukungan darurat kepada umat beriman di Ukraina saat Rusia menyerbu negara itu.
“Situasinya semakin buruk setiap hari,” ujar Uskup Pavlo Honcharuk dari Kharkiv, yang memimpin salah satu keuskupan yang akan didukung oleh ACN, mengatakan dalam siaran pers Kamis (24/2/2022). “Kita hidup sekarang dari jam ke jam.
ACN berkomitmen satu juta Euro (setara dengan $1,1 juta USD) untuk mendukung pekerjaan Gereja di Ukraina pada Kamis, dan menerima bantuan penggalangan dana untuk membantu Gereja di negara tersebut.
Dukungannya datang setelah Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina Kamis pagi dengan penembakan serangan udara dan rudal.
Menurut ACN, dukungannya akan membantu 4.879 imam dan bruder dan 1.350 suster di Ukraina. Kelompok ini juga akan memberikan bantuan kepada empat eksarkat Katolik Yunani dan dua keuskupan Latin di Ukraina Timur.
Beberapa dari dukungan itu akan diberikan kepada 57 imam dan 54 pria dan wanita religius di keuskupan Honcharuk. Uang itu akan membantu mereka dalam segala hal mulai dari gas, lampu, air, bahan bakar, dan makanan hingga membantu orang lain yang membutuhkan.
“Harga naik, terutama untuk barang-barang kebutuhan pokok,” jelas Honcharuk.
“Situasi di keuskupan sangat sulit. Jumlah umat telah berkurang dan mereka yang tersisa, sayangnya, tidak dapat memelihara paroki atau mendukung para imam. Mereka datang sendiri dan meminta bantuan dari para imam dan suster,” paparnya.
ACN melaporkan bahwa sementara situasi keuangan negara telah memburuk sejak awal perang pada tahun 2014, mata uang nasional, hryvna, terus menurun sejak Januari dengan krisis saat ini.
“Apa yang kita semua ingin hindari telah terjadi: Ukraina dalam keadaan perang,” Thomas Heine-Geldern, presiden eksekutif ACN mengatakan dalam siaran pers. “ACN telah mendukung Gereja di Ukraina selama masa lalu dan tidak akan meninggalkannya pada saat yang sangat kritis dan sulit ini.”
“Khususnya sekarang, ACN harus memastikan kehadiran para imam dan suster dan bruder bersama umatnya, di paroki, dengan para pengungsi, di panti asuhan dan panti asuhan bagi ibu tunggal dan orang tua yang akan menghadapi tantangan bertahan hidup di iklim biaya yang melonjak akibat perang,” tambah Heine-Geldern.
Dia meyakinkan orang-orang Ukraina tentang doa-doa kelompok yang meminta doa dari Our Lady of Peace.
Didirikan pada tahun 1947, ACN mendedikasikan dirinya untuk melayani orang-orang Kristen di seluruh dunia, khususnya orang-orang Kristen yang teraniaya, tertindas, atau menderita kebutuhan materi. Kelompok ini telah diakui sebagai yayasan kepausan sejak 2011.
Pastor Frans de Sales, SCJ, Sumber: Katie Yoder (Catholic News Agency)