HIDUPKATOLIK.COM – Selama Audiensi Umum, Rabu (16/2/2022), Paus Fransiskus memanjatkan doa untuk Pater Richard Masivi, seorang imam dari Order of Clerics Regular Minor, yang dibunuh pada 2 Februari.
Paus Fransiskus, menyampaikan salamnya kepada para religius Order of Clerics Regular Minor selama Audiensi Umum, mengenang kematian saudara mereka, Pater Richard Masivi, yang dibunuh pada 2 Februari di Republik Demokratik Kongo, setelah merayakan Misa pada Hari Hidup Bakti.
Paus menggambarkan Pater Richard sebagai korban dari tindakan kekerasan yang mengerikan dan tercela, dan mendesak agar kematiannya “tidak mematahkan semangat anggota religiusnya dan seluruh komunitas Kristen bangsa itu untuk menjadi pemberita dan saksi kebaikan dan persaudaraan meski ada kesulitan, meniru teladan Yesus, gembala yang baik”.
Imam berusia 36 tahun itui ditemukan tewas di dalam mobilnya pada 2 Februari. Dia telah ditembak oleh orang-orang bersenjata di Vusesa, antara Kirumba dan Mighobwe, di wilayah Lubero (Kivu Utara).
Ia kembali ke parokinya, setelah merayakan Hari Bakti Sedunia di Kanyaboyonga.
Mengumumkan kematiannya dalam sebuah pernyataan, Uskup Melchisédec Sikuli Paluku, Uskup Butombo-Beni di mana Pater Masivi melayani, mengungkapkan kesedihannya yang mendalam atas kematian imam ini. Dia juga mengumumkan bahwa penyelidikan atas pembunuhan itu telah diluncurkan.
Demikian pula, Konferensi Pemimpin Umum Kongregasi Republik Demokratik Kongo mengecam pembunuhan Pater Masivi dan menyerukan otoritas sipil untuk menjamin keamanan warga, khususnya para imam dan orang-orang yang ditahbiskan yang telah mengabdikan hidup mereka untuk pelayanan Umat Allah.
Misa pemakaman untuk Pater Masivi dirayakan pada tanggal 5 Februari lalu.
Kekerasan terus melanda provinsi Timur Republik Demokratik Kongo, yang dipicu oleh kehadiran berbagai kelompok bersenjata.
Baru-baru ini, pada tanggal 2 Februari, sedikitnya 50 orang tewas dan beberapa lainnya terluka setelah serangan di tempat pengungsian internal di Savo, Provinsi Ituri.
Meski operasi militer skala besar untuk mengekang kegiatan kelompok bersenjata, laporan serangan kekerasan dari wilayah tersebut tidak jarang dan telah membuat situasi kemanusiaan yang memburuk, dengan 19,6 juta orang sangat membutuhkan bantuan, menurut PBB.
Pastor Frans de Sales, SCJ (Palembang) Sumber: Benedict Mayaki SJ (Vatican News)