HIDUPKATOLIK.COM – Pw. St. Yohanes Bosco 2Sam.15:13-14, 30; 16:5-13a; Mzm.3:2-3, 4-5, 6-7; Mrk.5:1-20
YESUS sedang berada di tempat yang berbahaya, jam yang berbahaya, dan dengan seorang yang sangat berbahaya. Seorang yang kerasukan roh jahat di daerah orang Gerasa ini mungkin menjadi sosok yang paling brutal dan berbahaya dalam kisah Injil. Ketika ditanya namanya, dia mengatakan namanya ‘Legion’. Orang ini mungkin saja telah melihat kekejaman yang dilakukan oleh ‘Legion’ yang menduduki wilayah Palestina saat itu. Kata ‘Legion’ memunculkan baginya visi teror, kematian dan kehancuran. Dia yakin bahwa setan
seperti itu ada di dalam dirinya.
Kita tidak akan memahami cerita ini kecuali kita melihat betapa seriusnya kasus kerasukan setan orang ini. Orang ini membutuhkan penyembuhan; apakah penyembuhan itu dari kerasukan setan secara harfiah, atau dari penyakit mental tidaklah menjadi masalah. Yesus melihat bahwa ada satu cara efektif untuk menyembuhkan orang ini yaitu dengan memberinya demonstrasi yang jelas bahwa setan-setan itu telah keluar dari dirinya. Roh-roh jahat itu kemudian memasuki babi-babi dan terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati! Keselamatan jiwa orang itu jauh lebih berharga dari babi-babi itu.
Di akhir kisah, Yesus tidak mengizinkan orang yang baru dibebaskan dari roh-roh jahat itu tinggal bersama-Nya. Ia justru mengutus orang itu kembali ke daerah asalnya untuk menjadi misionaris Kerajaan Allah di antara orang-orang sekaumnya sendiri, di wilayah non-Yahudi. Kisah kesembuhannya yang dramatis itu akan menjadi kesaksian yang efektif tentang pembebasan yang dilakukan oleh Yesus, Anak Allah.
Romo Yohanes Leonardus Suharno, SX Formator Postulan Serikat Xaverian (SX) – MA Biblical Studies Catholic Theological Union, Chicago