HIDUPKATOLIK.COM – Salah satu alternatif tempat yang dapat dicatat dalam agenda perjalanan ziarah rohani adalah Taman Doa Via Crucis Sukamoro, di Desa Sukamoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Tempat ziarah ini berada dekat Gua Maria Mater Misericordiae (Bunda Belas Kasih). Kedua tempat ziarah ini berada di kompleks Panti Werdha (Rumah Lansia) Sumarah yang dikelola Yayasan Sosial Pansos Bodronoyo (YSPB) dalam naungan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Palembang (Kapal). Lokasi ziarah ini berada sekitar 20 km dari pusat Kota Palembang.
Untuk mencapai Via Crucis (Jalan Salib) yang secara teritorial gerejawi berada di wilayah pelayanan Paroki St. Stefanus Palembang, peziarah bisa dengan mudah mencapai lokasi, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses jalan yang dilalui relatif bagus.
Dari Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi, ada sejumlah pilihan rute yang dapat ditempuh untuk sampai lokasi. Peziarah dari arah Lampung, Belitang, Kayu Agung, Baturaja, Prabumulih dan sekitarnya setelah exit tol Palembang atau Kramasan dapat memilih rute Musi II kemudian melewati Jalur Gandus. Sedangkan peziarah dari arah pusat Kota Palembang, Jambi, Betung, Pangkalan Balai dan sekitarnya dapat melalui Jalur Semuntul, ada rambu penunjuk arah yang menjadi penanda bagi para pelintas. Bagi peziarah yang datang melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II dalam kondisi ‘normal’ hanya membutukan waktu perjalanan sekitar 30 menit.
Ketika memasuki gerbang kompleks ziarah ini, suasana sunyi dan tenang begitu terasa. Pelataran parkir yang luas dengan pepohonan rindang berdaun hijau yang tinggi menjulang menghasilkan udara yang segar dan suasana alam yang sejuk. Ada dua rute yang dapat menjadi pilihan, langsung menuju Gua Maria Mater Misericordiae atau Taman Doa Via Crucis.
Setelah berjalan tak jauh dari pelataran parkir kita akan berjumpa dengan sosok patung Yesus yang sedang berdoa. Hal ini mengingatkan kita pada peristiwa yang terjadi setelah Perjamuan Malam Terakhir Yesus bersama para murid-Nya, yaitu berdoa di Taman Getsemani. Dari tempat itu, peziarah akan memasuki gerbang batu yang tampak berdiri kokoh dengan puluhan anak tangga bernuansa bangunan Romawi. Ada dua patung malaikat yang berdiri di bagian atas kiri dan kanan gerbang utama mengapit tulisan Via Crucis Sukamoro berwarna merah.
Setelah memasuki gerbang utama peziarah akan memulai menapaki perhentian demi perhentian Jalan Salib yang telah didesain dan dikerjakan dengan baik oleh Gregorius Sutanto bersama tim Blendang-Blendung Art Studio dari Yogyakarta.
Romo Ignasius Sukari yang saat ini berkarya di Komisi PSE Kapal menuturkan bahwa tempat ziarah yang mulai dibangun sejak April 2021 ini merupakan pengembangan lanjutan dari Gua Maria Mater Misericordiae yang telah dibangun lebih dulu.
Gagasan pengembangan tempat ziarah Via Crucis ini lahir dari sejumlah orang seperti Alexander Kurniawan, Subandi dan Zein Rusli yang dikoordinir Romo Bonifasius Djuana selaku Ketua Komisi PSE Kapal.
Lantai berbalut granit hitam menjadi koridor utama dalam manapaki setiap perhentian. Jalan ini telah didesain sedemikian rupa sehingga tetap ramah bagi siapa saja, termasuk lansia dan penyandang disabilitas.
Dinding batu pada setiap perhentian yang didesain menyerupai bangunan bergaya Romawi, membantu para peziarah untuk masuk dalam suasana permenungan saat Yesus mengalami peristiwa salib-Nya.
Dalam keheningan para peziarah dapat menghadirkan kembali kisah Yesus menapaki Via Crucis. Di setiap bangunan perhentian juga ada penanda bahwa tempat ziarah ini dibangun melalui karya Tuhan yang hadir lewat dukungan dari banyak penderma.
Setelah melalui proses perencanaan dan pengerjaan yang melibatkan banyak pihak, Via Crucis Sukamoro selesai dibangun dan diberkati dalam rangkaian Perayaan Ekaristi yang dipimpin Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ, Uskup Agung Emeritus Palembang yang juga merayakan syukur atas ulang tahun kelahirannya ke-76 pada hari Minggu, 12/12/2021. Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Agung Palembang juga hadir bersama puluhan imam, biarawan-biarawati, dan ratusan umat.
Selain ke sini, peziarah juga dapat berdoa dan berziarah ke Gua Maria Mater Misericordiae, berkunjung ke Panti Werdha Sumarah, dan Griya Anak Sayang (GAS) Nazareth.
Peziarah dari luar kota bisa menginap di Wismalat Podomoro yang juga bagian karya Komisi PSE Keuskupan Agung Palembang.
Laporan Romo Titus Jatra Kelana (Palembang)
HIDUP, Edisi No.52, Tahun ke-75, Minggu, 26 Desember 2021
Siapakah pengrajin yang membuat patung patungnya ?
Saya bertanya apalah disana ada biarawati namanys MARGARETA, klo masih ada bisa kah sayaxmendapatkan np telp atau WA ny. Dulu sekitax th 71 an saya kenal di Baturaja OKU SumSel saya diminta oleh beliau untuk mengajar bermain gitar..sekarang saya sudah lansia 71 th menuju 72 th bulam juli mendatang punya anak 2 1 perempuan 1 laki² yg perempuan sudah dipanhhil Tuhan 2015
Perlu kami terlusuri Pak. Andaikan data suster lebih lengkap, kami coba bantu menanyakan kepada kontributor kami di sana. Tks salam sehat