HIDUPKATOLIK.COM – “Tata Perayaan Ekristi (TPE) versi terbaru telah resmi digunakan pada awal November 2021, namun masih banyak umat kurang berpartisipasi aktif dalam perayaan Ekaristi terutama mengenai jawaban umat bila dinyanyikan.” Hal itu dikeluhkan Kepala Paroki Santo Yosep Kudangan P. Paulus Sani Koten, CSsR pada perlombaan TPE yang diadakan pada 28-29 Desember 2021 yang diikuti oleh 70 peserta dari tujuh stasi Paroki Kudangan.
Paroki Kudangan berada dalam wilayah Keuskupan Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Posisinya terletak dekat Jl. Lintas Kalimantan dan berbatasan lansung dengan Kalimantan Barat.
Umat sekitar 300 jiwa yang tersebar di 18 stasi atau lingkungan. Luas wilayah pelayaan terdiri dari tiga kecamatan yaitu Delang, Lamandau dan Batang Kawa di Kabupaten Lamandau. Stasi yang terjauh adalah stasi Jemuat (Kecamatan Batang Kawa). Pastor atau petugas pastoral hendak melayani stasi ini harus menggunakan kelotok atau sampan bermotor kurang lebih 5 sampai 6 jam.
Mengingat banyaknya umat hidup jauh dari pusat paroki dan kurangnya pemahaman mereka tentang pentingnya partisipasi umat dalam berliturgi maka Dewan Paroki melalui seksi liturgi membentuk semacam sosialisasi liturgi terutama TPE yang baru.
Untuk meransang semangat dan daya ingat menyanyi dari jawaban umat dari TPE yang baru Dewan Paroki mengadakan perlombaan. Peserta yang mengikuti lomba merupakan gabungan anak-anak, orang muda dan orang tua. Materi lomba tidak hanya menyanyi dari jawaban umat TPE baru melainkan juga cara membaca Sabda Tuhan lewat lomba lektor.
Sedangkan anak-anak PAUD,TKK dan SD kelas 1-2 lomba menggambar gambar rohani. Salama perlombaan diadakan peserta tetap melaksanakan protokol kesehatan kecuali ketika menyanyi masker mereka dilepas.
“Menarik dalam TPE baru nyanyian banyak dibawakan oleh imam, hal ini menimbulkan kesulitan tersendiri bagi kami bila tidak biasa menyanyi terpaksa jatuh dalam pilihan pragmatis dibacakan saja,” kata Pastor Paulus.Kesan umum umat yang mengikuti lomba merasa senang, entusias dan berharap terlibat aktif dalam mengikuti Misa.
Laporan Piet Petor