HIDUPKATOLIK.COM – Hari biasa Pekan Adven III: Yes. 45:6c-8.18.21c-25; Mzm. 85:9ab.10.11-12.13-14; Luk. 7:18b – 23
NABI Yesaya kembali mengingatkan kita bahwa hanya Allahlah yang patut kita sembah. Bagi sang Nabi, orang beriman perlu mengenakan sikap bertekuk lutut ketika menghadap Allah dengan mengakui bahwa kekuatan dan keadilan hanya ada di dalam-Nya. Bertekuk lutut merupakan ungkapan kerendahan hati karena menyadari keterbatasan diri saat
berpasrah pada-Nya yang berarti bertobat dan membaharui sebelum menyongsong Dia.
Injil menyoroti Yohanes Pembaptis yang nampaknya berada dalam sebuah pergumulan iman, di satu pihak dia ditangkap dan dipenjarakan oleh Herodes, pada lain pihak, ia mendengar tentang Yesus. Keraguannya terjawab setelah kedua muridnya kembali dan menyampaikan kepadanya apa yang mereka lihat: orang buta melihat, yang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan.
Sebagai orang beriman sering kita mengalami kekecewaan, situasi gelap seperti yang dialami Yohanes Pembaptis dalam penjara, namun tetap percaya dan berharap pada Tuhan sebagai sumber kehidupan. Berbahagialah orang yang berharap meski pun keinginannya tidak kesampaian.
Sr. Grasiana, PRR , Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas
Angelicum, Roma