HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa, Rm. 8:1-11; Mzm. 24:1-2, 3-4ab, 5-6; Luk. 13:1-9
PERUMPAMAAN tentang pohon ara di satu sisi menampilkan Allah yang adil, di sisi lain menampilkan pula Allah yang berbelas kasihan. Karena telah merawat dengan baik, wajar kiranya sang tuan tanah merasa kecewa melihat pohon ara itu tidak kunjung berbuah. Namun, niat untuk menebang ditunda olehnya. Ia memberi kesempatan bagi pohon itu untuk menghasilkan buah tahun depan.
Sebagai murid Yesus, kita diminta untuk menghasilkan buah-buah yang baik. Buah yang dimaksud bukanlah prestasi atau pencapaian-pencapaian tertentu, melainkan perwujudan konkret nilai-nilai Kerajaan Allah yang diajarkan Yesus kepada kita. Sayang, banyak di antara kita yang mengabaikannya, sehingga hidup kita bisa jadi berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dari hidup Sang Guru.
Jika demikian, mari kita bertobat dengan mengubah sikap dan perilaku kita. Tuhan masih memberi kita kesempatan, tetapi jangan sampai belas kasihan-Nya ini kita salah gunakan untuk berlambat-lambat. Pertobatan harus dilakukan segera, tidak boleh ditunda-tunda.
Jarot Hadianto , Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia