HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa, Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2, 3, 4, 6; Luk. 12:49-53
HARI ini Yesus mengejutkan kita dengan berkata bahwa Ia datang bukan untuk membawa damai, melainkan untuk melemparkan api. Ini mengacu pada tugas-Nya selaku Anak Manusia dalam penghakiman terakhir. Sebagai hakim, Ia akan memisahkan yang benar dan yang jahat. Seseorang disebut benar jika telah dimurnikan oleh api dari-Nya, berupa
duka dan derita kehidupan.
Yesus juga berkata bahwa Ia datang untuk membawa pertentangan. Apakah ini berarti Ia bertujuan memecah belah manusia? Tentu tidak demikian. Masalahnya, kehadiran seseorang pasti akan ditanggapi secara beragam oleh orang-orang sekitar. Ada yang menerima, ada yang menolak, ada juga yang tidak peduli. Inilah yang terjadi pada Yesus.
Banyak yang bersukacita menyambut kehadiran-Nya, tetapi tidak sedikit pula yang memusuhi-Nya.
Para murid akan mengalami hal yang sama. Yesus dengan ini bermaksud menantang kita agar menjadi murid yang militan: Tidak goyah menanggung hinaan, tidak mundur menghadapi penolakan. Kita harus tegar, sebab Ia selalu menopang kita.
Jarot Hadianto , Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia