HIDUPKATOLIK.COM – Pesta S. Lukas, Penulis Injil, 2Tim. 4:10-17b; Mzm. 145:10-11, 12-13ab, 17-18; Luk. 10:1-9
KISAH pengutusan 70 murid menunjukkan bahwa menjadi murid Yesus itu tidak mudah. Pergi berdua-dua dan masuk keluar kota demi mewartakan Kerajaan Allah bukanlah pekerjaan yang enak dan menyenangkan. Tugas ini menantang dan penuh bahaya. Mengikuti nasihat Yesus, para murid yang diutus harus mempersiapkan diri.
Caranya bukan dengan membawa banyak barang dan bekal, melainkan bersiap secara mental untuk menghadapi berbagai macam situasi, yang terburuk sekalipun. Mereka harus sepenuhnya mengimani penyelenggaraan Bapa. Bapa akan menyediakan segala sesuatu yang diperlukan oleh para utusan-Nya, juga akan memberi jalan manakala ada bahaya
yang menghadang.
Pewartaan yang dimaksud di sini agaknya bukan berkhotbah dari satu tempat ke tempat lain. Inti pewartaan adalah keselamatan, sehingga para murid diperintahkan untuk menyembuhkan orang-orang sakit. Kerajaan Allah yang mereka wartakan dengan demikian menjadi konkret. Mari kita renungkan: Apakah kita sudah melakukan pewartaan yang sifatnya konkret? Ataukah pewartaan kita masih sebatas retorika yang menghibur? Ibarat kata, jangan sampai kita berkhotbah tentang keselamatan kepada orang lapar, tetapi lupa memberi mereka makan.
Jarot Hadianto , Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia