web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mencetak Relawan Tangguh Bencana

Rate this post
eserta Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tanggap Bencana bagi Relawan di Aula Dekenat Mena 9-11 September 2021. (Dok Caritas Keuskupan Atambua)

HIDUPKATOLIK.com – Awal tahun 2020, bencana Siklon Seroja menerjang beberapa daerah di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Berangkat dari sini, maka dirasa perlu untuk menyiapkan relawan yang tangguh bencana. Hal inilah yang melatari diadakannya Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tanggap Darurat Bencana yang diadakan di wilayah Keuskupan Atambua.

Sambil menerapkan protokol kesehatan ketat, sebanyak 144 relawan dari 57 paroki mengikuti pelatihan yang diadakan di empat Dekenat Keuskupan Atambua, yaitu Dekenat Mena, Dekenat Belu Utara, Dekenat Kefa, dan Dekenat Malaka, pada Juni-September 2021.  Lewat kegiatan ini, Caritas Keuskupan Atambua bekerja sama dengan Caritas Indonesia ingin mencetak relawan-relawan tangguh bencana yang diharapkan siap untuk bergerak ketika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

“Dengan terbentuknya kelompok relawan di dekenat-dekenat, paling tidak kita sudah memiliki tenaga-tenaga terlatih yang “siap layan”, ketika kita mengalami kesulitan-kesulitan entah itu karena bencana kemanusiaan maupun itu bencana alam,” ungkap Direktur Caritas Keuskupan Atambua Romo Maximus Sikone, akrab disapa Romo Maxi, ketika diminta pendapatnya tentang perlunya pelatihan peningkatan kapasitas relawan.

Kegiatan peningkatan kapasitas ini adalah bagian dari keseluruhan pelaksanaan Program Rehabilitasi-Rekonstruksi paska bencana badai Seroja yang dilaksanakan Caritas Keuskupan Atambua bersama Caritas Indonesia. Selain peningkatan kapasitas relawan, bidang lain yang juga dikerjakan adalah WASH, Livelihood dan bantuan pangan.

Situasi kedaruratan memang tak bisa dihindari oleh siapapun. Karena itu, Romo Maxi menyatakan bahwa para relawan yang telah mengikuti pelatihan itu hendaknya mengingat spritualitas orang Samaria, dimana orang sungguh berbela rasa satu sama lain.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Antonius E. Sugiyanto / Albert Suryo
(Caritas Indonesia)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles