HIDUPKATOLIK.COM – SENIN, 27 September 2021 lalu merupakan hari yang sangat istimewa bagi segenap keluarga Vinsensian. Pasalnya hari tersebut merupakan hari peringatan Santo Vinsensius a Paulo, bapa dan sang teladan bagi segenap insan yang mendedikasikan dirinya untuk pelayanan kepada orang miskin.
Hari itu juga menjadi peristiwa syukur bagi keluarga besar Seminari Tinggi CM Unit de Paul, Malang. Tepat pada tanggal tersebut, Seminari ini merayakan pesta emas. Dan, pada pesta pendiriannya yang ke-50 ini, Seminari ini telah melahirkan imam-imam dan bruder yang memiliki totalitas dalam melayani, mendampingi dan membina mereka yang miskin dan terpinggirkan, serta mempersiapkan dengan matang calon-calon anggota Kongregasi Misi mendatang.
Menjelang hari istimewa tersebut, diselenggarakan serangkaian acara seperti Saint Vincent Cup, konferensi, prareuni dan reuni akbar para alumnus, fancy Fair bersama dengan para karyawan.
Pada puncak Perayaan Ekaristi, keluarga Kongregasi Misi juga merayakan syukur atas 40 dan 25 tahun imamat, serta 25 tahun dalam Kongregasi Misi. Mereka adalah Romo Laurentius Karsiyanto, CM (40 tahun imamat), Romo Thomas Suparno, CM; Romo Vincentius Yustinus, CM; Romo Robertus Wijanarko, CM; Romo Yohanes Kusno Bintoro, CM; Romo Markus Marcellinus Hardo Iswanto, CM; Romo Stephanus Rudy Sulistijo, CM; dan Romo Rafael Isharianto, CM (25 tahun imamat), Romo Ignatius Suparno, CM; Romo FX. Kurniawan Dwi Madyo Utomo, CM; Romo Tomas Lastari Hatmoko, CM; Romo Andreas Medi Wijaya, CM; Romo Alexius Dwi Widiatna, CM; Romo Yohanes Thomas Maria Puji Nurcahyo, CM (25 tahun dalam CM).
Misa syukur diselenggarakan di Gereja St. Vinsensius a Paulo, Langsep, Malang. Misa dipersembahkan oleh Uskup Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm, didampingi oleh Romo Manuel Edi Prasetyo CM (Visitator CM Provinsi Indonesia) dan Romo Antonius Sad Budianto CM (Rektor Seminari Tinggi CM). Para yubilaris turut serta berkonselebrasi. Dua imam yang merayakan 25 tahun imamat yakni Romo Rafael Isharianto, CM dan Romo Stephanus Rudy Sulistijo, CM berhalangan hadir karena tengah menjalankan tugas perutusan sebagai misionaris di Belanda.
Dalam homilinya, Mgr. Pidyarto mengambil benang merah dari tiga bacaan yang tersaji dalam Ekaristi pada hari tersebut. Ia mengatakan, “Ada satu kata yang kiranya selalu muncul dalam setiap bacaan dalam Misa ini. Kata itu adalah pewartaan atau mewartakan. Pewartaan berarti tidak mendiamkan kurnia yang diberikan Tuhan kepada kita, melainkan mewartakannya kepada orang-orang di sekitar kita, supaya orang lain pun dapat menjadi saksi cinta Tuhan secara pribadi. Saya kira, inilah tugas pokok dari para anggota Kongregasi Misi,” ujanrya.
Seusai Misa, diadakan acara ramah tamah dan santap siang bersama. Tidak banyak tamu yang diundang dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Laporan Benedictus Eric Haryanto/Empi Siloka Astageni