HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XXV; Za.2:1-5, 10-11a;Yer. 31:10,11-12ab,13; Luk.9:43b-45
ALLAH tak pernah jera mengasihi umat pilihan-Nya. Israel tidak dibiarkan selamanya terpuruk oleh dosa dan pelanggaran, serta tidak seterusnya hancur karena ditaklukkan bangsa-bangsa lain. Ia berbelaskasih untuk selamanya dengan memulihkan dan membangun kembali umat-Nya dalam kesetiaan tiada tara. Allah menjadi tembok berapi yang melindungi Israel, dan menjadi kemuliaan di dalamnya (Za.2:5).
Manusia mudah setia pada saat senang namun sering berkhianat di kala susah. Yesus berkali-kali memberitahu para murid tentang penderitaan yang akan ditanggung-Nya, agar mereka kuat manakala tiba waktunya. Mereka tidak paham dan menyangkal Sang Guru ketika Ia digelandang menuju pengadilan. Namun kelemahan manusia bukanlah penghalang bagi Allah. Surga itu bukan prestasi melainkan kemurahan hati Allah.
Kasih Allah perlu disambut setiap hari seumur hidup manusia. Rahmat Allah senantiasa cukup bagi yang meminta. Hanya Allah pemilik segala yang dapat menjadi sumber kekuatan dan sumber kebahagiaan semua orang beriman. Juga pada saat manusia menderita, Allah ikut menderita di dalam Yesus yang menderita tersalib. Apa arti salib Kristus bagiku? Sumber petaka atau sumber penghiburan dan kekuatan?
Monica Maria Meifung, Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta