HIDUPKATOLIK.COM – PASTOR Marcelino Ronny Singal (Paroki St. Kristoforus Gorontalo yang adalah juga Moderator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo) mengungkapkan rasa bangganya dengan kehadiran PMKRI di Gorontalo.
Ungkapan tersebut disampaikan Pastor Ronny, sapaan akrabnya ketika memberikan sambutan pada Sidang Kehormatan Peningkatan Status PMKRI Gorontalo dari Kota Jajakan menjadi Calon Cabang.
Sidang tersebut dilaksanakan di Pastoran Paroki St. Kristoforus Gorontalo, Sabtu, (18/9/2021) yang dihadiri baik secara langsung maupun daring anggota dan simpatisan PMKRI Gorontalo serta beberapa Depertim yakni Talulembang Sule dan Handoyo Sugiarto.
Turut hadir Ritha Tinangon dan Ferdinand Kaporoh (dua aktivis Paroki St. Kristoforus Gorontalo yang sering mendampingi anggota dalam beraktivitas dan mantan Ketua Presidium PMKRI Cabang Manado (tak ingin namanya ditulis) yang bersama Sule menjadi Pemrakarsa / Penggerak kehadiran PMKRI di Gorontalo.
“Saya bangga dengan kehadiran PMKRI di Gorontalo,” ujarnya seraya kebanggaan ini muncul setelah melihat adanya kesungguhan warga PMKRI untuk bergiat membangun persekutuan yang didasari semangat kemahasiswaan, berwawasan kebangsaan dan dijiwai nilai kekatolikan.
Pastor Ronny juga berharap agar api semangat yang ada di dalam diri anggota PMKRI terus menyala dalam upaya membangun gereja di Gorontalo.
Pastor Ronny mengakui, kehadiran PMKRI di Gorontalo telah ‘mewarnai’ aktivitas gerakan awam di Paroki ini. Banyak kegiatan yang telah dibuat dan itu telah membantu gereja di paroki St. Kristoforus Gorontalo.
Beberapa aktivitas yang dilakukan PMKRI Gorontalo, selain kegiatan internal seperti Rekoleksi di Kompleks Pantai Bolihutuo dan Ibadah Padang di lokasi wisata Sungai Longalo, adalah mengadakan dialog Moderasi Beragama untuk Menangkal Radikalisme dan Menumbuhkembangkan Toleransi Beragama.
Selain itu, melaksanakan kegiatan Peduli Lingkungan berupa penghijauan/reboisasi, serta dua kali Pembagian masker dan hand sanitizer di beberapa lokasi pasar dan Pembagian sembako kepada warga/umat Katolik.
Semoga PMKRI di Gorontalo terus bergiat sesuai semboyan Pro Ecclesia et Patria (untuk gereja dan tanah air),” kata Pastor Ronny penuh harap.
Depertim PMKRI Gorontalo Talulembang Sule mengingatkan, adanya peningkatan status PMKRI Gorontalo dari Kota Jajakan menjadi Calon Cabang diharapkan dapat memacu semangat warga PMKRI Gorontalo terus meningkatkan prakarsa dan inisiatif menjadikan PMKRI sebagai candradimuka bagi pembentukan calon-calon pemimpin yg kelak siap menyumbangkan dharma baktinya bagi kemajuan gereja dan masyarakat dalam berbagai medan pengabdian.
“PMKRI Gorontalo harus menjadi organisasi kader..Tentu saja kader yg dihasilkan adalah kader yang paripurna yang memiliki kapasitas kepemimpinan yg mumpuni, ditopang oleh penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknilogi, memiliki kepedulian dan kepekaan sosial maupun keluhuran budi pekerti atas dasar iman kekatolikan yang kuat berakar,” ujar Sule.
Peningkatan status PMKRI Gorontalo dari Kota Jajakan menjadi Calon Cabang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Pengurus Pusat (PP) PMKRI No. : 22/SK/PP-PMKRI/I-F/VIII/2021 tertanggal 30 Agustus 2021.
SK teraebut diadakan Ketua Presidium PMKRI Cabang Manado Andreas Buanglera pada Sidang Kehormatan yang dipimpinnya di dampingi Koordinator Pengurus PMKRI Kota Jajakan Gorontalo Stevan Lintang dan Ketua Tim Kerja Peningkatan Status PMKRI Gorontalo dari Kota Jajakan menjadi Calon Cabang Shorinji Kaporoh.
Usai Sidang Kehornatan dilanjutkan dengan Rapat Umum Anggota Calon Cabang PMKRI Gorontalo, yang antara lain membahana nama pelindung, lambang, Anggaran Rumah Tangga Calon Cabang dan pemilihan Mandataris / Formatur Tunggal / Ketua Presidium.
Saat pemilihan, ada dua nama Calon yakni Stevan Lintang dan Jujur Marpaung. Setelah diadakan pemungutan suara, Jujur mendapat suara perbanyak dan disahkan dalam RUACC sebagai Mandataris / Formatur Tunggal / Ketua Presidium PMKRI Calon Cabang Gorontalo St. Yohanes Paulus II, yang dipimpin Andreas Hulu (Ketua Pimpinan Sidang) di dampingi Shorinji Kaporoh dan Maria KA Bay masing-masing sebagai Sekretaris dan Anggota pimpinan sidang.
Lexie Kalesaran (Manado)