HIDUPKATOLIK.COM – Menuju puncak perayaan 125 tahun, pelbagai macam kegiatan digelar. Uskup Bogor berharap, umat terlibat.
SABTU itu Katedral Bogor – lengkapknya Gereja Beatae Maria Virginis (BMV) masih kosong. Belum banyak aktivitas, masih sama seperti hari-hari sebelumnya karena pemberlakukan pembayasan kegiatan masyaarkat (PPKM) darurat yang membuat umat tidak dapat beribadah secara tatap muka. Biasanya selama masa genting ini, Misa di BMV Katedral dilaksanakan setiap Minggu pukul 08.00 WIB dan hanya satu kali. Akan tetapi hari itu berbeda, Misa juga dilaksanakan pada Sabtu sore.
Sejak pagi beberapa orang dengan protokol kesehatan yang ketat mendekor bagian dalam Katedral, semampunya. Mereka mempersiapkan sebuah prosesi pembukaan rangkaian perayaan 125th Gereja Katedral Bogor yang akan dilaksanakan sorenya. Perayaan dilangsungkan secara sederhana, diawali dengan Misa lalu ngobrol-ngobrol sejenak dengan Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, Kepala Paroki Katedral, Romo Paulus Haruna, dan beberapa panitia untuk menjelaskan rangkaian acara yang akan dilangsungkan sampai Desember 2021 mendatang.
Melihat perayaan dari rumah yang dilangsungkan secara virtual mungkin membuat hati umat campur aduk. Di satu sisi senang karena dapat kembali melakukan kesibukkan hidup menggereja dengan beberapa penyesuaian. Di sisi lain tentu sedih karena tidak dapat hadir secara langsung di dalam gereja. Hal ini juga terlihat dari suasana yang dibangun di dalam Katedral. Gemerlap lampu, megahnya kain dan berbagai pernak-pernik yang menghias deretan kursi, tiang, dan tembok gereja kontras dengan kosongnya gereja. Hanya ada para penampil dan tim produksi yang sangat terbatas jumlahnya.
“Memang suasananya menyeramkan tetapi kita tidak boleh larut dalam ketakutan. Memang suasananya memprihatinkan, tetapi kita harus tetap berbagi kebahagiaan. Perayaan 125 tahun ini dibuat untuk mengembalikan senyuman kita semua,” kata Ketua Panitia, Mikael Agus Muhardi dalam acara pembukaan pada Sabtu, 24/7/2021 malam.
Katedral Bogor, tahun ini memang memasuki usia ke-125 pada Desember mendatang. Dibangun pada 1896. Pun masih di tengah Pandemi Covid-19 yang belum juga usai, momen berharga ini tidak boleh terlewatkan begitu saja. Oleh karena itu, Dewan Paroki Katedral membentuk kepanitiaan yang akan menggelar rangkaian kegiatan mulai Juli lalu sampai dengan Desember 2021.
Acara bertajuk Semarak 125th Gereja Katedral Bogor yang mengangkat tema “Bertumbuh, Berbuah, dan Berdampak di Tengah Era Digital dan Pandemi Covid-19” ini dibuka dengan Misa yang dipimpin oleh Uskup Bogor Mgr. Paskalis dan Pastor Paulus Haruna selaku Kepala Paroki Katedral.
Perayaan Ekaristi dilaksanakan secara daring melalui kanal Youtube BMV Production. Acara yang diikuti ratusan orang secara virtual ini berlangsung lancar, khidmat, dan meriah.
Keterlibatan Umat
Mungkin terdengar klise, tetapi rangkaian kegiatan yang panjang dan padat sejujurnya dibuat untuk mengembalikan senyuman umat. Sadar atau tidak, masa pandemi membuat banyak orang tertekan, kelelahan mental, bingung, dan murung. Bagaimanapun situasinya, umat tetap berhak untuk bahagia, bersukacita, dan berbagai kegembiraan.
Mgr. Paskalis dalam sambutannya berharap umat dapat terlibat secara penuh dalam berbagai kegiatan yang disediakan setiap bulannya. “Marilah berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan cara kita sendiri. Cara ini adalah untuk menunjukkan kepedulian umat kepada Gereja. Sumbangkanlah talenta dan bakat kita untuk perkembangan Gereja. Karena keikutsertaan umat dapat menumbuhkembangkan Gereja. Mari kita mengikuti acara ini dengan antusiasme dan berjalan bersama Allah untuk Katedral Bogor,” ujarnya.
Pastor Haruna pada kesempatan ini juga memberikan refleksinya. “Katedral Bogor telah lama memancarkan rahmat Tuhan. Bangunan ini merupakan tempat Sakramen kudus dan suci. Banyak yang bertumbuh, berkembang, dan bersinar dalam gereja yang telah menempuh perjalanan 125 tahun,” katanya.
Tahun ini akan menjadi tahun terakhir kepengurusan Dewan Pastoral Paroki dan Dewan Keuangan Paroki periode 2019-2021, acara akan digarap dengan sangat meriah dan spesial sebagai kenangan. Rangkaian acara digelar secara berkesinambungan mulai dari Agustus hingga puncaknya.
Berbagai kegiatan seperti lomba, gelar wicara, hingga kegiatan lainnya akan dipersembahkan kepada umat secara virtual. Ikut dan terlibat dalam kegiatan ini bukanlah sebuah kewajiban, melainkan hak dan kesadaran untuk kembali menjalani hari dengan sukacita.
Agustus 2021 (Kemerdekaan)
- Tanggal 16 Agustus 2021: Gelar Wicara -“KDRT! (Kemerdekaan Dalam Rumah Tangga).”
- Tanggal 17 Agustus 2021: Misa Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Tanggal 17 Agustus 2021: Penanaman Pohon Pusaka bersama Bapa Uskup Monsinyur Paskalis.
- Tanggal 17 Agustus 2021: Gelar Wicara – “76 Tahun Indonesia Merdeka, Sejauh Mana Peran Kita?”
September 2021 (Bulan Kitab Suci Nasional)
- Lomba Baca Kitab Suci
- Lomba Cerita Kitab Suci
- Lomba Renungan
- Lomba Kuis Kitab Suci (Kukis)
- Prompang (Promosi Panggilan) Challenge
Oktober 2021 (Bulan Maria/Rosario)
- Lomba Video Kreasi Bunda Maria. #OMKBersamaBundaMaria
- Lomba Video Kreasi Bunda Maria. #KeluargaBersamaBundaMaria
- Gelar Wicara – “Menghidupi Peran Bunda Maria dan Santo Yosef sebagai Teladan Umat Beriman”
- Pre-Order Buku Tapak Jejak Katedral Beatae Mariae Virginis Bogor
November 2021
- Lomba Video Bercerita
- Lomba Menulis Kreatif
- Lomba Podcast
- TikTok Theme Song Challenge
- Lomba E-Sport Mobile Legends Bang Bang
Desember 2021 (Puncak Acara)
- Tangagl 8 Desember 2021: Misa Syukur 125th Gereja Katedral Bogor
- Tanggal 8 Desember 2021: Jumpa Sesepuh dan para pastor yang pernah berkarya di Katedral.
- Tanggal 11 Desember 2021: Puncak Acara dan Launching Buku.
Penuh Tantangan
Pandemi memang membatasi segala aktivitas umat, akan tetapi bukan berarti menghambat umat untuk berkarya. Dalam rangka memperingati 125 tahun ini, Komsos Paroki Katedral mempersembahkan buku bertajuk “Tapak Jejak Katedral Beatae Mariae Virginis Bogor” sebagai hadiah.
Tak disangka, buku ini sudah diwacanakan oleh Komsos sejak 2019. “Pada saat Januari 2021, rencana tersebut kembali datang seiring dengan perayaan ini. Karena memiliki waktu yang panjang sampai pesta nama pada Desember, kami rasa cukup untuk menggarap buku ini,” ungkap Agnes Marilyn, Koordinator Tim Penulis Buku.
“Tapak jejak merupakan sebuah jejak perjalanan. Setiap jejak mempunyai cerita, entah itu indah atau sedih. Maka buku ini akan menceritakan tentang jejak perjalanan Katedral yang sudah ditapaki, maupun yang akan ditapaki,” lanjut Marilyn.
Berisikan berbagai cerita tentang Katedral, umat akan melihat sisi lain dari Katedral yang belum diketahui banyak orang. Buku ini juga menceritakan kehidupan beriman umat pada masa lalu berdasarkan wawancara para sesepuh. Bukan hanya masa lalu, tentu saja buku ini menyampaikan perjuangan Gereja dan orang di dalamnya pada masa ini. Tak lupa dengan mimpi-mimpi Gereja Katedral di masa yang akan datang.
Aloisius Johnsis (Bogor)
HIDUP, No. 34, Tahun ke-75, Minggu, 22 Agustus 2021
