HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa, 1Tes. 4:13-17; Mzm. 96:1, 3, 4-5, 11-12, 13; Luk. 4:16-30
KISAH penolakan terhadap Yesus dalam Injil Lukas perlu dilihat dari sudut pandang lain. Di kampung halaman-Nya, Yesus menyatakan bahwa nubuat Nabi Yesaya digenapi dalam diri-Nya. Mendengar itu, orang merasa kagum dan membenarkan Dia. Mereka lalu berniat
menguasai Yesus demi keuntungan sendiri. Dari kacamata Lukas, ini adalah penghalang bagi tersebarnya karya keselamatan Allah. Karena itu, Yesus tidak menuruti kemauan mereka. Ia harus pergi pula ke tempat-tempat lain. Karya-Nya tidak boleh dibatasi, sebab Kerajaan Allah harus diwartakan pada semua orang. Akibatnya, orang Nazaret marah. Mereka gusar, sebab berkeyakinan bahwa keselamatan adalah hak eksklusif orang Israel saja.
Keyakinan sempit seperti itu sampai sekarang masih terpelihara dalam pikiran banyak orang, bahkan menjangkau masyarakat kita juga. Sejumlah kelompok merasa bahwa Allah adalah milik mereka, hanya mengasihi mereka, dan hanya mengizinkan surga untuk dimasuki mereka saja. Pandangan itu sungguh keliru. Kasih Allah sudah pasti ditujukan kepada semua orang tanpa pandang bulu.
Jarot Hadianto , Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia