HIDUPKATOLIK.COM – Yos. 24:1-13; Mzm. 136:1-3,16-18,21-22,24; Mat. 19:3-12
PERKAWINAN adalah isu penting di dalam kehidupan manusia pada umumnya dan secara khusus di dalam tubuh Gereja. Pertama, karakter monogami dan tak terceraikan sebuah perkawinan Kristiani lahir dari firman Allah sendiri yang ditemukan sejak awal kisah penciptaan. Frase: “…dan keduanya menjadi satu daging” (Kej.2:24) adalah kata-kata penting untuk memahami model perkawinan antar seorang pria dan wanita Kristiani yang tidak memberikan ruang baik kepada poligami maupun perceraian. Kedua, ketegaran hati sebagai penyebab perceraian. Yesus mengulang kembali dosa ketegaran hati yang ditemukan pada zaman Musa sebagai alasan mengapa perceraian itu dapat terjadi dalam hidup manusia. Ketegaran hati dapat dimaknai sebagai ketidakmampuan manusia di dalam mendengar, melihat, dan memahami situasi. Ketegaran hati dapat bersumber dari pelbagai macam hal seperti kesombongan, dosa, kekecewaan tapi selalu bermuara pada hal yang sama yaitu menghalangi manusia untuk bertindak sebagai sesama bagi yang lain. Ketiga, cara terbaik untuk keluar dari ketegaran hati adalah belajar untuk membuka diri untuk dijamah oleh Roh Allah yang lemah lembut dan penuh belas kasih.
Romo Marianus Oktavianus Wega , Licenciat Teologi Kitab Suci Universitas Urbaniana, Roma