HIDUPKATOLIK.COM – “WANITA Katolik Republik Indonesia mengajak seluruh komponen bangsa untuk memfokuskan seluruh daya dan upaya membantu pemerintah dalam menekan laju penyebaran dan menanggulangi pandemi Virus Corona yang berkepanjangan ini. Mari kita lindungi diri, keluarga dan sesama dengan disiplin 5 M: Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Membatasi Mobilitas. Dan jangan lupa vaksinasi.”
Demikian disampaikan oleh Ketua Presidium Wanita Katolik Republik Indonesia, Justina Rostiawati dalam siaran pers yang disampaikan ke meja Redaksi hidupkatolik.com, sore ini, Jumat, 30/7/2021. Berikut ini ajakan DPP WKRI selengkapnya:
Pandemi Virus Corona yang telah berlangsung selama 1 ½ tahun mempengaruhi kehidupan sehari-hari di dunia, bukan hanya di Indonesia. Perkembangan varian virus yang bermutasi membuat penularan menjadi lebih cepat dan menginfeksi lebih banyak korban. Di samping itu, masyarakat yang mulai terbiasa dengan kondisi ini menjadi lengah dan mulai abai dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kita semua menjadi korban kedahsyatan virus ini, secara kesehatan, secara ekonomi, semua dinamika kehidupan melambat. Masyarakat secara umum menjadi hilang kesabaran dan cenderung mengabaikan peraturan dan protokol kesehatan, padahal semakin tidak sabar dan tidak patuh maka semakin panjang dan lama pula kita akan mengalami pandemi ini. Sudah sangat jelas angka yang sakit dan meninggal akibat Covid meningkat tajam setiap kali ada hari libur nasional atau peringatan perayaan hari-hari agama tertentu. Pulang kampung, berkumpul bersama keluarga dan teman menjadi sumber utama penyebaran virus. Jadi, kita harus bijaksana untuk tetap waspada, patuh dan menjalankan pola hidup baru dalam menghadapi pandemi ini.
Hal yang paling penting sekarang ini adalah menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab terhadap diri dan bagi yang lain. Patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan berarti bertanggung jawab terhadap (kesehatan) pribadi sekaligus tanggung jawab kepada orang lain. Dengan menegakkan protokol kesehatan, artinya jujur dalam bersih diri – bersih untuk kesehatan jiwa dan raga, bersih dari segala kecurangan yang dapat membawa risiko.
Laporan DPP WKRI/fhs