HIDUPKATOLIK.COM – Kehadirannya dirasakan sebagai berkat bagi umat beriman. Ia tidak saja memberi contoh tetapi menjalankan perintah Tuhan hadir bagi semua orang tanpa kecuali. Pada Mazmur kita membaca, “Pada masa tua pun mereka masih berbuah,” (Mzm. 92:15). Dalam banyak kesaksian selama 40 tahun imamat, Pastor Johanis Mangkey, MSC, akrab disapa Pastor Yance, adalah seorang yang “berhasil” membantu para konfrater, suster, frater, dan bruder, serta umat beriman termasuk menyelamatkan jiwa para mantan pastor yang keluar dari imamatnya.
Compassion
Hermawan Kartajaya
MarkPlus Jakarta
“SAYA bertemu Pastor Yance lebih dari dua dekade lalu. Saat itu kami sedang dalam antrean panjang bertemu Paus Yohanes Paulus II di Vatikan. Pertemuan itu sebenarnya tidak direncanakan. Setelah pertemuan itu, hubungan kami pun makin intens dan berlanjut dengan obrolan-obrolan lebih mendalam. Lantas saya menarik kesimpulan bahwa Pastor Yance adalah seorang yang compatire yang diturunkan menjadi kata bahasa Inggris compassion. Pastor Yance selalu menunjukkan compassion di berbagai kesempatan. Ia selalu terdorong untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan. Terus terang saya sangat terkagum dengan konsistensi Pastor Yance dalam melakukan perannya sebagai seorang pelayan. Momentum 40 tahun imamat, tentu bukan waktu yang singkat. Saya yakin dengan dibekali cinta kasih, Pastor Yance akan terus menunjukkan compassion.”
Seorang Visioner
Pastor Gino Farneubun, MSC
Konfrater tinggal di Manila, Filipina
“SEBAGAI sesama anggota Tarekat MSC, saya mengenal Pastor Yance sudah lama. Perkenalan pertama saya ketika ia menjadi dosen Spiritualitas saya di Seminari Pineleng. Ia yang saya kenal mempunyai bahasa tutur yang baik. Kerap kali banyak menemukan inspirasi permenungan dari kesaksian hidup beliau. Dia seorang yang visioner dengan punya wawasan berpikir yang luas dan mendalam. Hal itu tercermin dari banyak tulisan yang telah dipublikasikan lewat buku atau artikel maupun renungan-renungannya. Pastor Yance juga mempunyai sikap yang luwes dalam pergaulan. Kemampuan menyesuaikan diri dalam pergaulan menjadi sarana yang menguntungkan untuk membangun jembatan relasi dengan pelbagai pihak. Bahan pembicaraan bisa nyambung, sehingga lawan bicara tidak merasa terasingkan, melainkan merasa krasan untuk meneruskan pembicaraan. Kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai macam kalangan yang bebeda-beda merupakan kekuatan untuk menjadi dekat dengan mereka. Keluwesan dalam pergaulan dengan pelbagai kalangan itu tidak menghilangkan sikap kritis. Pastor Yance dalam berbicara lugas, kadang tegas, tetapi penuh kasih. Berani memberikan nasihat-nasihat yang kadang keras, kawan diskusi dan ceritra yang mengasyikkan juga pandai memberikan usulan jalan keluar.”
Tiga Kearifan
Sr. Margarethis Kelen, TMM
Pemimpin Umum TMM
“BAGI saya, Pastor Yance adalah seorang pribadi yang mampu menghadirkan diri apa adanya dengan penuh kerendahan hati dan kesederhanaannya. Pastor Yance seorang imam yang mampu menguasai tiga kearifan dalam hidupnya, yaitu: memiliki ide, memiliki cita rasa, dan memiliki cara bertindak dengan tepat. Karakter kerendahan hati, kesederhanaan, keramahan, dan kesabaran menjadi kekuatan dari Pastor Yance dalam menggembalakan umatnya. Tentang kearifan yang yang disebutkan, hal yang pantas digarisbawahi adalah seorang pribadi yang memiliki intelektual dengan berpikir cemerlang. Hal ini tergambar dalam ragam ide yang selalu mengarah pada sebuah pencapaian. Berbagai perjuangan dan tantangan yang dihadapi dikemas dengan apik dalam berbagai peluang untuk mendatangkan berkat. Di atas semua itu, Pastor Yance membangung kepemimpinan yang komunikatif dan dialogal untuk mendengarkan, menerima, dan mengerti semua orang dengan baik.”
Spiritualitas Hati
Sr. Luciani, PBHK
Anggota Tarekat Puteri Bunda Hati Kudus
“SAYA bersyukur boleh mengenal Pastor Yance yang sangat besar jasanya bagi Tarekat PBHK. Sebagai seorang yang ahli dalam memahani Spiritualitas Hati, Pastor Yance tidak saja memiliki pengetahuan tentang semangat itu, tetapi dia menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Dia adalah seorang pribadi yang ramah, terbuka, murah hati, dan penuh belas kasih kepada semua orang khususnya para Suster PBHK kapan dan di mana saja. Sering memberi pembekalan-pembekalan bagi para suster baik yang masih dalam tahap pembinaan atau secara keseluruhan. Pastor Yance juga membantu menerjemahkan Konstitusi Tarekat PBHK yang baru dan merevisi terjemahan bahasa Indonesia dari Konstitusi PBHK tahun 1983. Pastor Yance berinisiatif membentuk Keluarga Chevalier Indonesia yang terdiri dari para suster, bruder, para frater, serta awam.”
Menyelamatkan Jiwa
Abdon Yoseph
Umat Keuskupan Ketapang
“SAYA sangat bersyukur karena boleh mengenal Pastor Yance. Pastor Yance lah yang membantu mengurus laisasi saya. Sewaktu tiba di Provinsialat MSC saya disambut dengan penuh kehangatan. Pastor Yance menyatakan kesediaan untuk membantu mengurus laisasi saya dan itu membuat saya begitu bersyukur. Saya tadinya mengusahakan agar Keuskupan Ketapan yang mengurus tetapi belum menemukan solusi. Dengan tangan dinginnya, Pastor Yance membantu saya hingga akhirnya bisa selesai dengan baik. Bagi saya, Pastor Yance adalah seorang yang humanis, religius, dan cerdas. Dia selalu melayani jiwa-jiwa yang datang kepadanya dengan baik. Dia terbuka untuk semua tanpa kecuali, seperti kata Yesus, “Marilah kepadaku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28). Saya merasakan sapaan rohaninya membuat saya semakin hari semakin menyadari arti kehadiran saya di tengah umat sebagai seorang awam yang baik.”
Progresif
Fr. Damianus, BHK
Mantan Provinsial Frater BHK
“SAYA merasakan bahwa Pastor Yance adalah sosok bapak yang sangat memperhatikan para konfraternya termasuk para frater BHK. Spiritualitas hati yang diwariskan oleh Pater Jules Chevalier diwariskan dalam hidup, tidak saja hidup dalam kehidupan rohani, tetapi hidup relasi dengan orang lain. Bila memperhatikan penampilannya, kelihatan Pastor Yance seorang an super serius, tetapi bila kita mengenalnya dia serius dalam tugas tetapi ramah dan terbuka. Pemikirannya selalu progresif, selalu ada terobosan-terobosan yang dibuat.
Yusti H. Wuarmanuk
HIDUP, Edisi No.26, Tahun ke-75, Minggu, 27 Juni 2021