HIDUPKATOLIK.com – 2 Kor. 9:6-11; Mzm. 112:1-2, 3-4, 9; Mat 6:1-6, 16-18
SEDEKAH, doa, dan puasa termasuk tiga kebajikan pokok yang ada pada semua agama. Pesan yang sama untuk semua adalah, jangan melakukannya supaya dilihat orang. Mentalitas pamer tidak mudah dibendung dalam era digital ini. Apa-apa saja, entah baik maupun buruk, cepat tersebar ke mana-mana. Ini merupakan tantangan bagi yang hendak
memaknai tindakan baiknya. Ia harus memilih, ingin memperoleh upah yang kekal atau upah yang fana.
Sebuah tindakan karitatif yang sama, misalnya menyumbang panti asuhan, dapat menghasilkan buah berbeda pada pihak penderma. Yang perlu dicermati, bukan apa yang dilakukan tetapi untuk apa atau mengapa itu dilakukan. Seseorang mengulurkan tangan untuk menolong sesama yang menderita, sementara yang lain melakukannya guna
mempertontonkan sikap dermawan dan ingin mendapat pujian banyak orang.
Paus Fransiskus dalam Imbauan Apostolik Evangelii Gaudium, mengajak para aktivis mewaspadai sikap mengidentikkan kegiatan rohani dengan pertumbuhan rohani. Banyak orang mengira dengan mengikuti sebanyak mungkin kegiatan rohani, imannya akan bertumbuh. Dapat terjadi sebaliknya, ketika seseorang terlampau sibuk dengan aneka aktivitas rohani, ia kehilangan daya dan rahmat yang dibutuhkan untuk merawat motivasi
dari perbuatan-perbuatan baiknya.
Monica Maria Meifung, Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta