HIDUPKATOLIK.com – Hos.11:1, 3-4, 8c-9; MT Yes.11:2-3,4-bcd, 5-6; Ef.3:8-12, 14-19; Yoh.19:-31-37
Devosi kepada Hati Yesus yang Mahakudus sudah berakar jauh sejak dari zaman Bapa-Bapa Gereja (St. Ireneus, St. Yustinus Martir, St. Hipolitus dari Roma, Origenes, St. Ambrosius, St. Agustinus, St. Hieronymus, dll.). Berlanjut sampai pembaruan St. Bernard dari Clairvaux di abad XII, dirayakan resmi pertama kali di Rennes, Prancis tahun 1670, disetujui Paus tahun 1765 sampai akhirnya ditetapkan sebagai perayaan resmi wajib untuk
seluruh Gereja di dunia tahun 1856 oleh Paus Pius IX. Intinya: Hati Yesus adalah simbol kehadiran belas kasih Allah yang tak terlukiskan dalamnya bagi manusia. Pesta ini selalu dirayakan pada hari Jumat ketiga (hari ke-19) setelah Pentekosta.
Belas kasih Allah tercurah kepada Israel dan semua manusia bukan karena mereka sempurna dan kudus, melainkan karena Allah memang ingin menyelamatkan manusia, bukan menghukumnya. Sekali pun manusia berdosa, namun begitu mereka bertobat, Allah pasti akan menyembuhkannya. Demikian lebar dan panjang, betapa tinggi dan dalam kasih Allah dalam diri Kristus, yang di atas salib membiarkan lambung-Nya ditikam tombak serdadu.
Hati Yesus yang Mahakudus adalah simbol kasih tulus Allah, simbol Allah yang Maharahim. Jika kita sungguh-sungguh anak-anak Allah, kita seharusnya mewarisi juga sifat kerahiman Allah, menampakkan kasih Kristus yang tulus kepada sesama kita.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap, Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak, Kalimantan Barat