HIDUPKATOLIK.com – 2Kor. 1:18-22; Mzm. 119; 129-135; Mat.5:13-16
Kekuatan Roh Kudus yang diterima para baptisan memampukan orang Kristen dengan mantap berkata, “Ya!” atas iman kepada Kristus. Karunia dari Allah ini mendorong orang Kristen untuk bersaksi dengan konsisten, bukan bersikap bunglon atau bermuka dua.
Menjadi saksi Kristus tidak menuntut tindakan hebat dan besar, tetapi lebih kepada konsistensi untuk menjadi contoh teladan baik dalam kehidupan sehari-hari di mana pun ia berada. Ibaratnya, masakan perlu garam supaya lezat atau untuk mengawetkan, namun tidak perlu banyak atau berlebihan, karena akan merusak rasa maupun kualitas makanan itu sendiri. Begitu pun, api lilin atau cahaya lampu yang berfungsi menerangi ruangan jangan berlebihan atau terlalu terang, karena akan menghancurkan lilin atau menyilaukan mata kita sendiri.
Menjadi saksi iman bisa dilakukan secara sederhana dengan sikap hidup yang benar di tengah keluarga, kantor, masyarakat, tanpa harus minta pujian. Kerendahan hati kita justu akan lebih memuliakan Allah Bapa di surga.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap, Dosen Kitab Suci STT Pastor Bonus, Pontianak, Kalimantan Barat