HIDUPKATOLIK.com – Tb. 11:5-14; Mzm. 146:2abc,7,8-9a,9bc-10; Mrk. 12: 35-37.
Hampir setiap kali para lawan Yesus melontarkan berbagai pertanyaan untuk memojokkan-Nya. Kesempatan ini Yesuslah yang mengajukan pertanyaan kepada mereka: “Bagaimana ahli-ahli taurat dapat mengatakan bahwa Mesias adalah anak Daud?……”. Apabila kita memperhatikan Mazmur 110:1, di sana para pemimpin Yahudi berasumsi bahwa Mazmur itu ditulis oleh Daud dan bahwa Daud mengacu pada Mesias gambaran mereka. Namun mengapa Daud menyebut Mesias sebagai tuannya? Bagaimana bisa dikatakan bahwa sang Mesias menjadi anak Daud dan tuan atas Daud? Para lawan Yesus dibiarkan bingung.
Bagi Penginjil Markus, Yesus memang keturunan Daud, “Mesias”, anak Daud (Bdk. Mrk. 11:10) sebagai pemenuhan nubuat mesianik. Namun gelar “putra Daud” tidak secara tepat mengungkapkan otoritas Mesias dan ia bukan anak dibawah otoritas Daud. Mesias yang akan datang itu lebih dari keturunan Daud, lebih dari sekadar tokoh politisi, Ia lebih besar dari yang diperkirakan oleh otoritas agama Yahudi.
Yesus memang adalah manusia dan menjadi saudara kita, tetapi sekaligus kita perlu mengakui bahwa Dia adalah Putera Allah yang menjadi Pengantara dan Penyelamat kita. Tegangan antara anak dan tuan Daud dalam diri Yesus merupakan jembatan penyambung antara manusia dan Allah.
Sr. Grasiana, PRR, Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma