HIDUPKATOLIK.com – Tb. 2:10-23; Mzm. 112:1-2,7bc-8,9; Mrk. 12:13-17.
Injil menampilkan kaum Farisi dan para pendukung Herodes yang ikut mencari kesalahan Yesus supaya mereka dapat menangkap Dia. Mereka mengajukan pertanyaan tentang membayar pajak kepada Kaisar. Mereka memulai dengan panggilan “Didaskalos” yang artinya “Guru” kepada Yesus. Panggilan ini lazim, namun sebetulnya mereka ingin menguji integritas Yesus sebagai guru. Jika Yesus menyetujui pembayaran pajak maka jelas Ia tidak
memihak kepada rakyat kecil sehingga Dia harus ditolak. Namun jawaban Yesus membuat mereka tercengang sekaligus kagum, Berikan kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
Apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa di atas? Yesus mengajarkan sebuah nilai moral yang berintegritas di hadapan Allah. Orang Farisi hanya sepihak menjalankan perintah Allah
tetapi mengabaikan tanggung jawab sosial. Menjalankan perintah Allah itu meliputi aspek yang holistik termasuk kewajiban pajak (Bdk.Rm. 13: 6-7) kepada Pemerintah yang punya otoritas untuk mengurus rakyatnya. Belajar dari Tobia (Tb. 2:10-15) yang setia menjalankan hidup keimanan sebagai orang Yahudi di negeri asing, demikian setiap orang Kristen hendaknya menjalankan perannya sebagai warga negara dan anggota Gereja yang setia
Sr. Grasiana, PRR, Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma