HIDUPKATOLIK.com – Sir. 44:1, 9-13; Mzm. 149:1-2, 3-4, 5-6a; Mrk. 11:11-26
DALAM Injil Markus, kisah tentang Yesus mengutuk pohon ara dibagi menjadi dua bagian, mengapit kisah penyucian Bait Allah. Karena itu, kedua tindakan Yesus ini mesti dilihat sebagai satu kesatuan, di mana tindakan yang pertama melambangkan tindakan yang kedua.
Ketika mendapati pohon ara yang tidak berbuah, Yesus mengutuk pohon itu. Mengikuti tradisi para nabi, tindakan ini disebut “perumpamaan yang dipraktikkan secara nyata”. Pohon ara adalah lambang untuk Yerusalem. Kehadiran AnakManusia di Bait Allah disambut dengan kekacauan. Ini menggambarkan penolakan Yerusalem terhadap Yesus dan pewartaan-Nya. Yerusalem sama seperti pohon ara yang lebat daunnya, tetapi tidak ada
buahnya. Akibatnya, kehancuran akan menimpa mereka seperti pohon ara itu yang kemudian kering dan mati.
Bukan hanya Yerusalem, peringatan keras itu berlaku juga bagi kita. Hasilkanlah buah-buah yang baik dalam kehidupan ini,jangan sampai kita menjadi kering dan mati karena menjalani hidup sebagai orang-orang yang tidak berguna
Jarot Hadianto, Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia